InfoMalangRaya.com – Muslim di Belanda membagikan salinan Al-Quran dengan terjemahan bahasa setempat kepada masyarakat.
Pembagian ini merupakan bagian dari program “Jangan Dibakar, Bacalah” untuk menepis stigma buruk terhadap Islam setelah penistaan kitab suci umat Islam oleh pemimpin gerakan rasis dan sayap kanan Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat (PEGIDA).
Galip Aydemir, presiden Yayasan Masjid Arnhem Türkiyem yang berafiliasi dengan Yayasan Diyanet Belanda, mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka ingin menyampaikan kepada masyarakat mengapa Islam dan Al-Quran adalah suci bagi umat Islam.
Baca juga: (Video) Gagalkan Pembakaran Al-Quran, Puluhan Pemuda Muslim Belanda Bentrok dengan Polisi
Kepada TRT World (12/02/2024), dia mengungkapkan keinginan untuk persatuan dan solidaritas di antara masyarakat Arnhem, dengan mengatakan: “Biarlah Al-Quran dan semua teks suci tidak dibakar, tetapi dibaca.”
John Maters, seorang peserta dari Belanda yang menerima salinan Al-Quran, mengapresiasi acara tersebut dan mengkritik tindakan provokatif yang dilakukan Wagensveld bulan lalu.
“Ketika Anda berpikir tentang tindakan provokatif yang dilakukan bulan lalu, Anda membuat orang menjadi musuh satu sama lain. Saya rasa Anda tidak perlu menjadi seorang yang religius untuk memahami bahwa hal ini tidak masuk akal,” tambahnya.*
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca juga: Pembakar Al-Quran, Terancam Diekstradisi dan Dilarang Masuk Swedia