InfoMalangRaya.com – Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, meluncurkan rentetan roket ke arah Tel Aviv pada Kamis untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, setelah lebih dari 700 orang Palestina dibunuh oleh ‘Israel’ dalam kurun waktu dua hari.
“Brigade Qassam membombardir Tel Aviv dengan rentetan roket sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil,” bunyi pengumuman gerakan perlawanan melalui saluran Telegram.
Entitas zionis Israel mengatakan bahwa satu roket berhasil dicegat, dan dua roket lainnya “jatuh di daerah terbuka.”
Terakhir kali Brigade al-Qassam atau kelompok-kelompok perlawanan lainnya meluncurkan roket ke ‘Israel’ adalah pada awal Januari, beberapa minggu sebelum perjanjian gencatan senjata. Meskipun lebih dari satu tahun melakukan serangan udara dan operasi darat yang brutal, penjajah ‘Israel’ gagal melumpuhkan kemampuan militer kelompok perlawanan.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada tanggal 20 Maret bahwa serangan ‘Israel’ telah menewaskan sedikitnya 710 orang Palestina dan melukai lebih dari 900 orang sejak dimulainya kembali perang habis-habisan di wilayah tersebut dua hari yang lalu.
Juru bicara Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa mengkonfirmasi bahwa “710 syuhada dan lebih dari 900 korban luka-luka dipindahkan ke rumah sakit dalam 48 jam terakhir.”
“Tujuh puluh persen dari korban luka adalah wanita dan anak-anak, yang sebagian besar dalam kondisi kritis. Beberapa korban luka meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan medis akibat kurangnya peralatan medis,” tambah juru bicara tersebut.
Sedikitnya 50 warga Palestina telah terbunuh di beberapa daerah di Jalur Gaza sejak fajar pada hari Kamis, menurut Pertahanan Sipil.
“Masih ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah, dan sulit bagi kru untuk mengeluarkan mereka karena kurangnya alat berat yang diperlukan untuk operasi penyelamatan dan pemulihan. Penutupan penyeberangan Jalur Gaza dan kegagalan untuk mengizinkan bahan bakar masuk ke jalur tersebut mengancam pekerjaan kru dan penyedia layanan kami di jalur tersebut, dan ada kemungkinan gangguan layanan jika penyeberangan tetap ditutup, “kata juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud al-Basal. *