InfoMalangRaya, Indonesia – Alasan pelatih Shin Tae-yong tak memanggil Stefano Lilipaly ke timnas Indonesia dianggap tak fair. Komentar itu disuarakan oleh Tommy Welly yang seharusnya alasan tersebut tak keluar dari mulut sang pelatih.
Memang, banyak yang mempertanyakan mengapa pelatih asal Korea Selatan itu menepikan salah satu pemain keturunan tersebut. Pasalnya, Fano belakangan sedang tampil impresif di Liga 1 bersama Borneo FC, Dia berhasil menjadi top skorer sekaligus top assist dengan 9 gol dan 9 assist.
Akan tetapi, Shin menyebutkan kalau Fano mungkin secara fisik sudah tak terlalu baik lagi mengingat usianya sudah 33 tahun yang membuatnya sulit bersaing untuk turnamen sekelas Piala Asia. Nah, hal itulah yang disoroti oleh pria yang karib disapa Bung Towell tersebut.
“Shin Tae-yong memutuskan program naturalisasi. Pelatih yang sama saat ini menjadi polemik dalam hal pengambilan keputusan nasib Lilipaly dan Nadeo (Argawinata), juga Pratama Arhan. Jadi pelatih yang sama sedang dipertanyakan pengambilan keputusannya,” ungkap Bung Towell dalam Diskusi Turun Minum PSSI Pers.
“Pengetahuan umum kita pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi. Menurut saya jawabannya tidak jelas. Stefano Lilipaly dianggap punya kelemahan dari sektor fisik dan alasan itu juga bikin bingung karena terlalu general. Buat dia fair tidak? Tidak. Dia dihakimi punya kekurangan fisik, tapi apakah dia memang fisiknya lebih lemah dibanding Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan,” sambung dia.
Soroti Juga Pernyataan Shin Tae-yong kepada Nadeo
Bung Towell juga menyoroti pernyataan Shin terkait tak memanggi Nadeo Argawinata. Pelatih asal Korea Selatan itu menyebutkan kalau Syahrul Trisna yang bermain punya peluang kebobolan yang kecil ketimbang Nadeo.
“Pelatih yang menentukan program naturalisasi ini di saat bersamaan juga memutuskan nasib Nadeo. Siapa kiper yang gak pernah membuat kesalahan? Alasan kenapa pilih Syahrul karena dia lebih tenang. Fair gak buat Nadeo? Belum tentu,” jelas Bung Towell.
“Jadi karena alasannya tidak jelas, sebagai pengamat saya berasumsi sebetulnya Shin Tae-yong cari alasan dari kebobolan lima gol di Irak itu salah Nadeo. Ini bahaya. Saya ingin pelatih timnas itu lebih wise supaya gak ada dikotomi local pride atau anti naturalisasi. Apalagi dalam posisi saya gak ada urusan pribadi. Saya pernah di PSSI, saya cinta PSSI tapi keburukannya saya tidak suka. Saya mau menempatkan semuanya di posisi yang proporsional dan objektif,” tutup dia.