InfoMalangRaya, Indonesia – Asisten pelatih timnas Indonesia, Alex Pastoor, begitu mendetail terkait rencana taktik yang bakalan diterapkannya nanti. Dia pun bilang kalau bisa saja Indonesia pakai formasi 5-3-2, yang tak melulu bertahan.
Seperti diketahui, timnas Indonesia resmi memasuki babak baru setelah penunjukkan Patrick Kluivert sebagai nakhoda anyar. Kluivert sendiri membawa serta dua asisten pelatih, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Menarik memang menanti trio Belanda ini meramu strategi terbaik buat timnas Indonesia.
Bukan tanpa sebab, ketiganya punya trek rekor yang cukup baik, tak terkecuali Alex Pastoor yang punya latar belakang istimewa. Dalam kariernya, dia pernah memimpin sejumlah klub seperti Almere City, Sparta Rotterdam, AZ Alkmaar, NEC Nijmegen, Excelsior, dan Slavia Praha. Tak cuma itu dia pun berhasil membawa tiga klub berbeda promosi ke Eredivisie atau kasta pertama di Belanda, yaitu Excelsior pada 2010, Sparta Rotterdam pada 2016, dan Almere City pada 2023.
Alex Pastoor pun sudah beberapa kali ancang-ancang terkait rencana strategi yang bakalan diterapkan bersama timnas Indonesia. Apalagi, dia diprediksi akan menjadi otak di jajaran tim kepelatihan.
“Saya melihat diri saya sebagai ahli strategi. Saya pastinya ingin menang di setiap pertandingan. Kami ingin memenangkan sebanyak mungkin bola di kotak 16 meter lawan dan sesedikit mungkin terjadi hal yang sama di kotak penalti kami,” kata Alex Pastoor dikutip dari kanal YouTube Levionsa TV.
“Jika bicara tentang total football maka itu harus melihat dulu pemain yang Anda punya, siapa lawannya, tergantung situasi pertandingan. Saya lebih banyak berorientasi pada kemenangan. Jika itu berarti harus menurunkan formasi 9-0-1 untuk menang, saya akan melakukannya,” papar dia.
Alex Pastoor Sebut Timnas Indonesia Bisa Saja Mainkan Banyak Bek
Alex Pastoor jua menyebut kalau timnas Indonesia bisa saja memainkan banyak pemain belakang dalam formasi 5-3-2. Namun menurutnya kalau formasi itu tak melulu main bertahan.
“Itu hanya asumsi yang saya benci. Jika Anda bermain dengan 5-3-2 yang selalu dilihat sebagai formasi yang sangat defensif. tetapi itu bergantung pada bagaimana Anda mengeksekusi taktiknya,” pungkas dia.