Persib Bandung Kembali Gagal Eksekusi Penalti, Hasil Imbang 1-1 dengan PSIM Yogyakarta
Pertandingan antara Persib Bandung melawan PSIM Yogyakarta dalam pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 berakhir dengan skor imbang 1-1. Pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung Bantul pada Minggu (24/8/2025) menjadi bukti bahwa Persib masih kesulitan mengubah peluang menjadi gol.
Dalam laga ini, Persib diberi dua kesempatan penalti setelah pemain PSIM melakukan pelanggaran di area terlarang. Namun, kedua eksekusi tersebut gagal. Uilliam Barros gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-70, dan Marc Klok juga tidak berhasil memaksimalkan peluangnya saat pertandingan hampir usai.
Reaksi Pelatih Bojan Hodak
Pelatih Persib, Bojan Hodak, tampak kecewa dengan kegagalan eksekusi penalti yang terjadi. Meskipun begitu, ia tidak memberikan banyak komentar terkait insiden tersebut. Ia hanya menyampaikan bahwa dalam satu pertandingan, timnya mendapat peluang penalti, tetapi keduanya tidak bisa dimanfaatkan.
“Saya tidak bisa bilang apa-apa. Dalam satu pertandingan, kami dapat peluang penalti, tetapi keduanya gagal,” ujarnya dengan ekspresi wajah yang terlihat tertekuk.
Masalah Berulang untuk Persib
Ini bukan pertama kalinya Persib mengalami kekalahan atau kehilangan poin akibat kesalahan kecil. Pada pekan sebelumnya, Maung Bandung kalah 1-2 dari tim promosi Persijap Jepara. Setelah pertandingan tersebut, Bojan Hodak menyampaikan kritik tajam terhadap perilaku pemain yang dinilainya “bodoh” karena membiarkan lawan mencetak gol kedua.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Persib masih memiliki masalah dalam menjaga fokus dan menjalani pertandingan secara konsisten. Dalam tiga pekan awal BRI Super League 2025/2026, Persib hanya mampu mengumpulkan dua poin dari dua kali hasil imbang dan satu kekalahan.
Tantangan untuk Juara Bertahan
Sebagai juara bertahan, start yang buruk ini tentu sangat mengecewakan bagi para penggemar dan manajemen Persib. Kini, tim asuhan Bojan Hodak harus segera bangkit dan menemukan kembali performa terbaiknya agar bisa kembali bersaing di papan atas klasemen.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh Persib adalah peningkatan konsistensi dalam bermain, peningkatan efisiensi dalam memanfaatkan peluang, serta peningkatan mentalitas pemain dalam situasi kritis seperti eksekusi penalti.
Tidak diragukan lagi, persaingan di BRI Super League musim ini akan sangat ketat. Bagi Persib, ini menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan memenuhi ekspektasi sebagai salah satu tim terkuat di Indonesia.
Kekurangan yang Perlu Diperbaiki
Selain masalah eksekusi penalti, Persib juga perlu memperbaiki beberapa aspek lain. Misalnya, bagaimana cara mereka menghadapi tim-tim yang lebih rendah dalam klasemen namun memiliki semangat tinggi. Hal ini telah terbukti dalam pertandingan melawan Persijap Jepara, yang mana tim promosi mampu mengalahkan Persib.
Selain itu, kepercayaan diri pemain juga menjadi hal penting. Dengan hasil yang kurang memuaskan di awal musim, pemain perlu diberikan dukungan agar tetap optimis dan siap menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Persib Bandung memiliki potensi besar untuk kembali ke jalur kemenangan. Namun, hal itu memerlukan kerja keras, konsistensi, dan komitmen dari seluruh elemen di dalam tim. Masa depan Persib di BRI Super League 2025/2026 akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang dengan lebih baik.