Amazon Meningkatkan Upaya Lobi untuk Ekspor Bebas Aturan Investasi Asing di India
Amazon, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), sedang memperkuat upaya lobi terhadap pemerintah India agar ekspor produk dari negara tersebut dapat dibebaskan dari aturan investasi asing yang selama ini mengatur operasi perusahaan global di pasar e-commerce India. Isu ini menarik perhatian publik dan mendapat berbagai respons dari pelaku usaha serta pihak pemerintah.
Strategi Jangka Panjang Amazon untuk Pasar India
Amazon kini menjadikan India sebagai prioritas utama dalam ekspansi globalnya. Permintaan pembebasan aturan investasi asing untuk ekspor disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan hingga 2025. Dalam pertemuan dengan Kementerian Perdagangan India pada Kamis (21/8), para eksekutif Amazon menyampaikan permohonan agar barang-barang yang diekspor dari India tidak lagi terkena aturan investasi asing yang ketat.
Tujuan dari permintaan ini adalah agar Amazon India dapat membeli produk secara langsung dari penjual lokal dan menjualnya ke pasar internasional. Menurut seorang pejabat yang hadir dalam rapat tersebut, Amazon berargumen bahwa pembebasan aturan ini akan memudahkan proses ekspor bagi penjual kecil, terutama dalam pengurusan kepabeanan, sehingga akses mereka ke pasar global bisa lebih mudah.
Namun, pemerintah India belum mengambil keputusan apapun terkait permintaan ini. Dalam dokumen agenda pembahasan, disebutkan bahwa pemerintah menegaskan setiap perubahan harus jelas membedakan antara barang ekspor dan barang yang dijual di pasar domestik.
Penolakan dari Asosiasi Pedagang Kecil
Tiga asosiasi yang mewakili pedagang kecil di India turut hadir dalam rapat bersama Amazon dan Flipkart. Mereka menyampaikan penolakan terhadap rencana pelonggaran aturan tersebut karena khawatir akan menimbulkan persaingan tidak sehat bagi pelaku usaha kecil.
“Kami menentang semua bentuk keringanan yang hanya menguntungkan perusahaan asing seperti Amazon. Diskon besar dan prioritas terhadap penjual besar membuat usaha kecil dirugikan,” ujar seorang anggota asosiasi. Penolakan ini memperpanjang polemik antara pemerintah dan pelaku usaha lokal soal dominasi perusahaan global di sektor e-commerce India.
Sengketa aturan investasi asing juga menjadi titik penting dalam negosiasi dagang antara India dan AS yang hingga saat ini masih belum menemukan titik temu.
Ambisi Ekspor Amazon dan Target Hingga 2030
Pada Desember 2024, Amazon menyampaikan melalui pernyataan resminya bahwa mereka telah membantu penjual India mencapai nilai ekspor kumulatif hingga 13 miliar dolar AS (Rp212,4 triliun) sejak 2015. Perusahaan menargetkan nilai ekspor produk India mencapai 80 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) hingga 2030.
“Amazon membantu ekspor para penjual di India dan mendukung pengembangan usaha kecil agar dapat bersaing secara global. Target ekspor kami sebesar 80 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada 2030, sejalan dengan visi pengembangan ekonomi digital India,” menurut pernyataan Amazon pada Desember 2024.
Data dari India Brand Equity Foundation yang dirilis pada Desember 2024 menunjukkan bahwa nilai sektor e-commerce India mencapai 125 miliar dolar AS (Rp2 kuadriliun) dan diproyeksikan tumbuh menjadi 345 miliar dolar AS (Rp5,6 kuadriliun) pada 2030. Dengan ambisi ekspornya, Amazon berharap dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital di India.