InfoMalangRaya.com—Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak terlibat dalam operasi militer ‘Israel’ melawan Iran, kata seorang pejabat senior pemerintahan negara itu. Namun AS mengatakan sudah diberitahu sebelumnya mengenai serangan ‘Israel’ tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih membela ‘Israel’ dengan mengatakan serangan terhadap sasaran militer di Iran merupakan tindakan membela diri, sebagai respons atas serangan rudal balistik Iran ke ‘Israel’ pada 1 Oktober.
“Kami akan merujuk Anda ke pemerintah ‘Israel’ untuk informasi lebih lanjut mengenai operasi mereka,” kata Sean Savett, dalam pernyataan yang dirilis.
Seberapa kuat dan luas serangan tersebut masih belum jelas, namun lembaga penyiaran publik ‘Israel’ mengatakan puluhan jet tempur menyerang sasaran militer.
Sasarannya tidak mencakup infrastruktur energi atau fasilitas nuklir, NBC News dan ABC News melaporkan, mengutip seorang pejabat ‘Israel’.
Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa Washington, pendukung utama dan pemasok senjata ‘Israel’, tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Teheran dan mengatakan ‘Israel’ harus mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran.
Kantor berita semi-resmi Iran Fars mengatakan beberapa pangkalan militer di barat dan barat daya Teheran telah menjadi sasaran ‘Israel’.
TV pemerintah Iran melaporkan beberapa ledakan keras terdengar di sekitar ibu kota Teheran. Media semi-resmi Iran mengatakan ledakan juga terdengar di kota terdekat, Karaj.
Stasiun TV pemerintah mengutip seorang pejabat intelijen Iran yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa ledakan itu “mungkin berasal dari sistem pertahanan udara Iran yang diaktifkan.”
Pihak berwenang Iran telah berulang kali memperingatkan ‘Israel’ agar tidak melancarkan serangan, dan mengatakan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang lebih kuat.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di markas militer di Tel Aviv, kata kantor Netanyahu.*