InfoMalangRaya.com– Ribuan warga yang marah terhadap bekas perdana menteri Sheikh Hasina menyerbu rumah mendiang pendiri negara Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman, yang juga merupakan ayah Hasina, dan membakarnya.
Insiden pembakaran pahlawan kemerdekaan Bangladesh itu terjadi pada hari Rabu malam (5/2/2025) pada saat Hasina menyampaikan pidato berapi-api guna mendesak para pendukungnya untuk bergerak melawan pemerintahan sementara saat ini yang dipimpin Muhammad Yunus.
Hasina menyampaikan pidatonya dari negara India, tempat pelariannya dan tempat bermukimnya saat ini, lansir BBC.
Para pengunjuk rasa mengancam akan “membuldoser” bangunan bersejarah itu apabila Hasina terus melanjutkan pidatonya.
Ketika Hasina memulai pidatonya, yang disiarkan secara daring, pengunjuk rasa melempari rumah Sheikh Mujibur Rahman dengan batu dan merusak temboknya.
Laporan sejumlah media mengatakan sebagian orang tampak membawa pentungan dan palu, sementara lainnya mendatangkan alat berat seperti derek dan ekskavator untuk menghancurkan rumah tersebut.
“Mereka tidak memiliki kuasa untuk menghancurkan independensi negara dengan buldoser. Mereka mungkin bisa menghancurkan sebuah bangunan, tetapi mereka tidak akan dapat menghapus sejarah,” kata Hasina dalam pidatonya sementara perusakan rumah ayahnya oleh massa yang marah terus berlangsung.
Rumah tersebut merupakan tempat dinmana tokoh perjuangan kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman mengumumkan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971.
Di rumah itu pula Mujibur Rahman dan sebagian besar anggota keluarganya dibunuh pada 1975. Hasina dan satu-satunya saudara kandungnya yang masih hidup – Sheikh Rehana, yang sekarang menemaninya kabur ke India – selamat dari pembunuhan tersebut karena kala itu sedang berada di luar negeri.
Hasina kemudian mengubah rumah itu menjadi museum.
Rumah itu pertama kali dibakar massa tahun lalu, ketika masyarakat yang dimotori para mahasiswa memprotes pemerintahan Hasina dan mendesaknya untuk mundur setelah 15 tahun berkuasa.
Pada hari Rabu, amuk massa juga menyerang sejumlah rumah dan tempat usaha milik para pendukung partai Hasina, Liga Awami.*