InfoMalangRaya, Indonesia โ Perseteruan Anwar El Ghazi dengan klub Bundesliga, 1.FSV Mainz 05, ternyata belum berakhir. Pemutusan kontrak sang pemain oleh manajemen Die Nullfuenfer pada 3 November lalu bukanlah akhir segalanya. Sebaliknya, itu jadi babak baru dalam perseteruan di antara kedua belah pihak.
Seperti dilaporkan beberapa media massa Jerman, El Ghazi kini berupaya menyeret Mainz ke meja hijau. Klub yang berdiri pada 1905 itu dinilai telah berlaku sewenang-wenang dan melanggar undang-undang ketenagakerjaan. Dia pun telah menunjuk Alexander Bergweiler, pengacara olahraga dan ketenagakerjaan, untuk mengawal kasusnya.
Secara pribadi, Bergweiler sejaka wal sudah tertarik dengan kasus El Ghazi vs Mainz. Dia sempat mengungkapkan opininya dari sudut pandang hukum di beberapa media. Salah satunya Allgemeine Zeitung. Dalam salah satu ulasannya, dia menilai unggahan pemain asal Belanda itu soal konflik di Jaliur Gaza tak melanggar apa pun.
โSaya tak melihat ada pernyataan dalam unggahan tersebut yang tidak termasuk dalam kebebasan berpendapat,โ ujar Bergweiler seperti dikutip InfoMalangRaya dari Allgemeine Zeitung.
Anwar El Ghazi Serang Mainz
Perseteruan Anwar El Ghazi dengan manajemen 1.FSV Mainz 05 berawal pada awal Oktober silam. Ketika itu, El Ghazi membuat unggahan yang bernada pro-Palestina. Dia antara lain menulis slogan โFrom the river to the sea, Palestine will be freeโ. Slogan itu dinilai sebagai seruan agresif dan tak mengakui keberadaan Israel.
Unggahan itu membuat manajemen Die Nullfuenfer meradang. Mereka menilai sikap El Ghazi bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka usung. Status sang pemain pun dibekukan. Dia tak boleh mengikuti latihan dan pertandingan.
Menariknya, ketika sanksi dicabut, El Ghazi justru melancarkan serangan balik. Dia menuding Mainz telah berbohong karena menyebut mereka telah melakukan beberapa pembicaraan dan dirinya sudah meminta maaf. Dia menegaskan, satu-satunya pernyataan adalah lewat akun media sosialnya setelah sanksi dijatuhkan.
Pernyataan eks pemain PSV Eindhoven itu tak pelak membuat pihak Die Nullfuenfer marah besar. Mereka memecat sang pemain meskipun baru bergabung selama dua bulan dan terikat kontrak hingga 2025.