InfoMalangRaya.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari Kamis menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghindari diskriminasi dalam menangani konflik dan penderitaan manusia di Palestina, lapor Anadolu Agency.
Berbicara pada KTT Asia Timur di Jakarta, Anwar mengatakan segala bentuk rasisme, Islamofobia, dan xenofobia tidak dapat diterima dan harus dikutuk sekeras mungkin.
Perdana Menteri Malaysia berada di Indonesia untuk menghadiri pertemuan tahunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Mengenai Palestina, Anwar dan para pemimpin ASEAN menyatakan keprihatinannya atas perkembangan di Timur Tengah dan menegaskan perlunya solusi yang komprehensif, adil dan berkelanjutan terhadap krisis tersebut untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
“Kami sepenuhnya mendukung hak-hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan sebuah negara Palestina yang merdeka dengan mewujudkan dua negara, Palestina dan Israel, yang hidup berdampingan secara damai dan aman berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” demikian bunyi pernyataan ASEAN, demikian Bernama News melaporkan.
Kemudian, ia bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk membahas isu-isu Palestina dan Myanmar, menurut pernyataan di akun X-nya, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Anwar menegaskan kembali komitmen Malaysia untuk berkolaborasi secara erat dengan PBB dan ASEAN, terutama dalam upaya yang bertujuan untuk mencapai resolusi damai terhadap krisis politik Myanmar.
Mengungkapkan “kekecewaannya” dengan tidak adanya kemajuan yang memadai dalam implementasi Konsensus 5 Poin ASEAN oleh pihak berwenang Myanmar, Anwar mengatakan: “Saya juga menyuarakan keprihatinan saya bahwa krisis di Myanmar telah membuka peluang bagi sindikat kriminal untuk mengintensifkan kegiatan mereka.”
Leave a Comment
Leave a Comment