Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    dd08e1641740 - Info Malang Raya

    Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah KONI Masuk Tahap Penyidikan Kejari Kabupaten Malang

    25 September 2025
    af915e76 acc5 41b9 a0d3 e3cf214d727a - Info Malang Raya

    Nikmati Sensai Kuliner Korea di 5 Restoran di Kota Malang ini

    25 September 2025
    IMG 20250925 WA0029.webp - Info Malang Raya

    Mayat Ditemukan di Jurang Sungai Ganding, Diduga Terkait Kasus Pembunuhan Brutal di Pacitan

    25 September 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah KONI Masuk Tahap Penyidikan Kejari Kabupaten Malang
    • Nikmati Sensai Kuliner Korea di 5 Restoran di Kota Malang ini
    • Mayat Ditemukan di Jurang Sungai Ganding, Diduga Terkait Kasus Pembunuhan Brutal di Pacitan
    • Prediksi: Bayern Munich vs Werder Bremen
    • Bupati Sanusi Pastikan Budiar Dilantik sebagai Sekda Kabupaten Malang
    • Bahan-Bahan Alami untuk Scrub Bibir Sehat Tanpa Kandungan Kimia
    • Microsoft menambahkan model Claude ke Copilot 365
    • Erick Thohir: Kalau Saya Diganti, yang Rugi Siapa?
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - NASIONAL - Apakah Bung Hatta Layak Disebut Bapak Ekonomi Kerakyatan, Bukan Bapak Koperasi?
    NASIONAL

    Apakah Bung Hatta Layak Disebut Bapak Ekonomi Kerakyatan, Bukan Bapak Koperasi?

    By admin19 September 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Apa dan Apakah - Info Malang Raya

    Peran dan Pengakuan Bung Hatta dalam Sejarah Koperasi Indonesia

    Setiap tanggal 12 Juli, masyarakat Indonesia memperingati Hari Koperasi Nasional. Tidak hanya sebagai momen seremonial, peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya koperasi dalam menjaga kesejahteraan ekonomi rakyat. Di balik perkembangan koperasi modern, Bung Hatta dianggap sebagai pelopor yang menanamkan prinsip demokrasi ekonomi, kemandirian, serta gotong royong.

    Bung Hatta, atau Mohammad Hatta, dikenal sebagai salah satu tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia. Namun, perannya dalam mengembangkan gerakan koperasi tidak kalah penting. Selama hidupnya, ia aktif memberikan ceramah dan menulis artikel tentang ekonomi dan koperasi. Pemikirannya mencerminkan kepedulian terhadap perekonomian rakyat yang berbasis kerja sama.

    Biografi Mohammad Hatta

    Mohammad Hatta lahir pada 11 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia adalah anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha. Ayahnya seorang ulama besar, sedangkan kakeknya, Syekh Abdurrachman, dikenal sebagai tokoh agama ternama di daerah tersebut. Dari usia muda, Hatta menunjukkan ketertarikan pada ilmu pengetahuan dan politik.

    Setelah lulus sekolah dasar, Hatta melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia. Pada tahun 1921, ia hijrah ke Belanda untuk belajar di Handels Hogeschool (sekarang Universitas Erasmus Rotterdam). Di sana, ia tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga terlibat dalam organisasi pergerakan yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme.

    Selama tinggal di Eropa, Hatta juga memperdalam pemahaman tentang koperasi. Ia bahkan mengunjungi beberapa negara Skandinavia seperti Denmark untuk mempelajari sistem koperasi yang ada di sana. Di bawah kepemimpinannya, Perhimpunan Indonesia di Belanda merumuskan lima prinsip ekonomi, termasuk “Memajukan koperasi pertanian dan bank-bank rakyat.”

    Peran Hatta dalam Gerakan Koperasi

    Kembali ke Tanah Air pada Juli 1932, semangat Hatta dalam berjuang untuk kemerdekaan tidak pernah padam. Ia sering ditahan oleh pemerintah kolonial Belanda karena aktivitas politiknya. Meski begitu, ia tetap berkomitmen pada perjuangan ekonomi rakyat.

    Pada 17 Agustus 1945, bersama Soekarno, Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, ia menjadi Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia. Meskipun aktif di bidang politik, Hatta tidak melupakan dunia ekonomi. Salah satu kontribusinya adalah mendorong gerakan koperasi di Indonesia.

    Pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Jawa Barat, tanggal 17 Juli 1953, Hatta dianugerahi gelar Bapak Koperasi Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasanya dalam membangun koperasi sebagai bentuk usaha bersama yang berlandaskan azas kekeluargaan.

    Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon

    Beberapa waktu lalu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pernyataan yang memicu kontroversi. Menurutnya, Margono Djojohadikusumo lebih pantas disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia, sementara Bung Hatta layak disebut sebagai Bapak Ekonomi Kerakyatan.

    Perbedaan pandangan ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Ada yang setuju dengan pendapat Fadli Zon, sementara banyak yang tetap mengakui peran Hatta dalam membangun koperasi di Indonesia.

    Kontroversi dan Perdebatan

    Perdebatan ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga menyentuh memori kolektif dan historiografi. Beberapa ahli sejarah menilai bahwa Hatta telah memberikan kontribusi nyata dalam memperkenalkan ide koperasi kepada masyarakat Indonesia. Sementara itu, Margono Djojohadikusumo, sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), juga memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

    Pernyataan Fadli Zon diduga terpengaruh oleh buku yang membahas kiprah Margono Djojohadikusumo. Acara bedah buku yang digelar di Serang, Banten, turut memperkuat narasi tersebut. Dalam acara itu, lagu legendaris “Can’t Help Falling in Love” dinyanyikan oleh cucu Margono sebagai bentuk penghormatan.

    Meski ada perbedaan pandangan, penting untuk menghargai kontribusi semua tokoh yang telah berjuang demi kemajuan bangsa. Baik Hatta maupun Margono, keduanya memiliki peran masing-masing dalam membangun fondasi ekonomi Indonesia.

    Jumlah Pembaca: 16

    ekonomi Indonesia Masyarakat Pemerintah Politik
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1AbzWT 1 - Info Malang Raya

    Pengusaha Bus Bingung Aturan Royalti Musik Dianggap Tidak Jelas

    23 September 2025
    hotel neo pontianak 214421136 1 - Info Malang Raya

    Royalti Musik: Hotel Neo Pontianak Konsisten Bayar Sejak 2019, GM Eksan Minta Regulasi Jelas

    23 September 2025
    AA1KLqZ5 1 - Info Malang Raya

    Perayaan HUT ke-80 RI, Koramil Pusakanagara Gelar Lomba dan Kesehatan Gratis

    23 September 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20247
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202434
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.