Infomalangraya.com –
telah bergabung dengan beberapa perusahaan teknologi lain yang ditetapkan oleh pemerintahan Biden. Mereka yang membuat janji tersebut telah berkomitmen untuk mematuhi delapan pedoman yang terkait dengan keselamatan, keamanan, dan tanggung jawab sosial, termasuk menandai risiko sosial seperti bias; menguji kerentanan, memberi tanda air pada gambar dan audio yang dihasilkan AI; dan berbagi rincian kepercayaan dan keselamatan dengan pemerintah dan perusahaan lain.
Amazon, Google, Microsoft, dan OpenAI termasuk di antara penerima awal pakta tersebut, yang disetujui Gedung Putih. Kesepakatan sukarela tersebut, yang tidak dapat ditegakkan, akan berakhir setelah Kongres meloloskan undang-undang untuk mengatur AI.
Sejak pedoman tersebut diumumkan, Apple meluncurkan serangkaian fitur bertenaga AI dengan nama umum . Alat-alat tersebut akan berfungsi di seluruh perangkat utama perusahaan dan akan mulai diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang. Sebagai bagian dari dorongan tersebut, Apple telah bekerja sama dengan OpenAI untuk . Dengan bergabung dengan kode praktik sukarela, Apple mungkin berharap dapat menangkal pengawasan regulasi atas alat-alat AI-nya.
Meskipun Presiden Joe Biden telah membicarakan potensi manfaat AI, ia juga telah memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut. Pemerintahannya telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka ingin perusahaan AI untuk…
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa badan-badan federal telah memenuhi semua target 270 hari yang ditetapkan dalam Perintah Eksekutif terkait AI yang dikeluarkan Biden Oktober lalu. Perintah eksekutif tersebut mencakup berbagai masalah seperti langkah-langkah keselamatan dan keamanan, serta skema pelaporan dan transparansi data. Gedung Putih mengatakan bahwa badan-badan tersebut telah memenuhi semua tenggat waktu yang ditetapkan hingga saat ini.
