InfoMalangRaya.com– Apple mengatakan pihaknya menyingkirkan aplikasi WhatsApp dan Threads dari App Store di China untuk memenuhi perintah dari pihak berwenang China.
Kedua aplikasi itu dihapus hati Jumat (19/4/104) setelah aparat China memberikan alasan kekhawatiran keamanan nasional, yang tidak dijelaskan lebih lanjut.
Belum lama ini, Amerika Serikat mengancam akan melarang TikTok dengan alasan keamanan nasional. Sementara TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan asal China ByteDance, populer di kalangan jutaan warga AS, tetapi aplikasi seperti WhatsApp dan Threads tidak umum dipakai di China. Masyarakat China lebih memilih aplikasi WeChat, milik perusahaan China Tencent.
Aplikasi buatan Meta lain, termasuk Facebook, Instagram dan Messenger masih tersedia untuk diunduh, meskipun penggunaan aplikasi buatan negara asing seperti itu diblokir di China disebabkan jaringan penyaring layanan siber “Great Firewall” membatasi penggunaan website asing seperti Google dan Facebook.
“Kami berkewajiban untuk mengikuti hukum yang berlaku di negara tempat kami beroperasi, meskipun kami tidak menyetujunya,” kata Apple, dalam sebuah pernyataan perihal perintah dari Cyberspace Administration of China itu, seperti dilansir Associated Press.
Apple sebelumnya berjaya sebagai pembuat ponsel pintar terbesar dunia dan belum lama ini dikalahkan oleh pesaingnya dari Korea Selatan Samsung Electronics. Perusahaan asal Amerika Serikat itu sempat menikmati sebagai salah satu dari tiga penguasa pasar ponsel pintar di China, tetapi belakang penjualannya terus menurun setelah badan-badan pemerintah dan perusahaan milik negara China melarang pegawainya membawa gawai apapun buatan Apple ke tempat kerja.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menyusul kemerosotan penjualan dan berbagai tekanan dari pemerintah di China, Apple bergerilya untuk mencari lokasi pabriknya di luar China. India sudah memproduksi sebagian produk Apple, seperti iPhone 12,13,14 dan 15.
Pekan ini, CEO Apple Tim Cook melakukan lawatan ke Asia Tenggara, mengunjungi Hanoi dan Jakarta sebelum menuntaskan perjalanannya di Singapura.
Apple menjanjikan investasi lebih dari $250 juta untuk memperluas fasilitasnya di Singapura.
Apple juga mencari peluang untuk berinvestasi di Thailand dan Malaysia.*