InfoMalangRaya.com – Arab Saudi mengumumkan pembentukan aliansi global untuk mendorong implementasi solusi dua negara terhadap konflik Palestina-Israel, menurut Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Kamis (26/09/2024).
Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara diresmikan dalam pidato Pangeran Faisal bin Farhan dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Norwegia.
Pangeran Faisal mengatakan bahwa pertemuan pertama koalisi tersebut akan diadakan di Riyadh. Dia menyebut aliansi itu merupakan upaya bersama antara Arab dan Eropa.
“Kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai rencana yang dapat diandalkan dan tidak dapat diubah untuk perdamaian yang adil dan komprehensif,” katanya.
Menlu Saudi itu menegaskan perlunya bergerak secara kolektif untuk membuat keputusan yang akan mengarah pada hasil yang nyata menuju gencatan senjata segera dan menerapkan solusi dua negara, “yang paling utama adalah negara Palestina yang merdeka.”
Sejak 7 Oktober tahun lalu, “Israel” telah membombardir Gaza dan membuatnya menjadi puing-puing. Hingga kini 41 ribu warga Palestina di Gaza telah syahid sementara puluhan ribu lainnya terluka.
Namun Pangeran Faisal mengatakan bahwa kejahatan “Israel” yang sedang berlangsung telah mengakibatkan bencana kemanusiaan di Tepi Barat, Masjid Al-Aqsa, dan tempat-tempat suci umat Muslim dan Kristen lainnya.
Arab Saudi telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan “Israel” tanpa pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Namun, “Israel” tidak menunjukkan ketertarikan untuk melakukannya. Mayoritas anggota Knesset menentang solusi dua negara, dan bersikeras untuk mempertahankan entitas Zionis Yahudi.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pekan lalu mengatakan bahwa Riyadh tidak akan mengakui Israel tanpa adanya negara Palestina dan mengutuk keras “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.
“Kerajaan tidak akan menghentikan kerja kerasnya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa hal itu,” kata MBS dalam pidatonya di hadapan Dewan Penasihat Syura.*