Aremania Kembali Menyampaikan Kekesalan Usai Arema FC Kalah Lagi di Kandang
Pengalaman buruk kembali dialami Arema FC setelah kalah 1-3 dari Borneo FC dalam pertandingan lanjutan kompetisi BRI Super League 2025–2026. Kekalahan ini menjadi yang ketiga kalinya secara beruntun di kandang sendiri, membuat para suporter Aremania (Arema Fans) merasa sangat kecewa dan mengungkapkan aspirasi mereka kepada tim.
Setelah pertandingan selesai, lebih dari 50 Aremania langsung menghadang para official, pemain, dan pelatih Arema FC saat mereka hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan Malang. Mereka ingin menyampaikan pesan keras bahwa tim tidak boleh lagi kalah di kandang. Peristiwa ini menunjukkan betapa besarnya dukungan dan harapan Aremania terhadap Arema FC.
Tiga Kekalahan Beruntun di Kandang
Kekalahan atas Borneo FC menjadikan Arema FC mengalami tiga kekalahan beruntun di kandang sendiri dalam kompetisi BRI Super League. Sebelumnya, Arema FC juga kalah dari Persib Bandung pada 22 September 2025 dengan skor 1-2, serta dari Dewa United pada 13 September 2025 dengan skor serupa. Hal ini menimbulkan kekecewaan besar bagi Aremania, karena Stadion Kanjuruhan dikenal sebagai tempat yang sangat menantang bagi lawan.
Maklum saja, Aremania memiliki keyakinan bahwa Stadion Kanjuruhan adalah kandang yang sangar dan selalu memberikan tekanan besar kepada tim lawan. Namun, performa Arema FC belakangan ini justru membuat mereka terlihat lemah di laga kandang.
Pesan dari Aremania
Salah satu perwakilan Aremania, Sam Nawi dari Curva Sud Arema, menyampaikan pesan yang tegas kepada Arema FC. Ia menegaskan bahwa Aremania akan tetap mendukung tim meskipun dalam kondisi apapun.
“Saya memberikan warning kepada kalian. Kami gak mau kalah lagi di kandang. Kami suporter, sampai hidup sampai meninggal akan tetap di tribun. Kami bukan merendahkan, tapi kalau pemain, pelatih manajemen, official bisa berganti-ganti orang, tapi jiwa kami tetap Arema,” ujarnya.
Sam Nawi juga menekankan bahwa tidak ada alasan lagi bagi Arema FC untuk kembali kalah di kandang. Meski ia memahami kerja keras pemain, pelatih, dan official tim, ia berharap agar tim juga memahami apa yang diinginkan oleh Aremania.
“Secara teknis kami gak mau tahu, yang penting kalian menang di kandang. Karena kandang kami dari dulu adalah kandang yang sangar. Bermainlah dengan jiwa. Kami paham dengan kerja keras kalian tapi kalian juga harus memahami kami. Karena dimanapun Arema berada kami akan selalu ada,” tambahnya.
Respons Pelatih Arema FC
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, mendengarkan masukan dari Aremania. Ia menerima terjemahan dari Claudio de Jesus, mantan pemain Arema yang bertugas sebagai translator. Dengan semangat yang tinggi, Marcos berjanji akan memberikan kemenangan di laga kandang berikutnya.
“Saya berjanji dengan kalian. Apapun yang terjadi di luar, kalian gak mau nonton di stadion atau menonton langsung di stadion tapi di pertandingan kandang selanjutnya harus menang,” tegas Marcos.
Setelah pertemuan tersebut, semua official tim Arema FC kembali ke bus. Sementara itu, Aremania memberikan dukungan dan motivasi melalui yel-yel dan nyanyian. Mereka ingin memastikan bahwa Arema FC tidak lagi menelan pil pahit di kandang sendiri.







