InfoMalangRaya – Hingga Senin (18/9/2023), kepastian venue pekan ke-13 Liga 1 2023/2024. Yang akan mempertemukan Persebaya vs Arema FC, belum didapatkan.
Itu setelah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), homebase Persebaya di musim ini, harus steril dari seluruh aktivitas. Dimulai sejak 15 September 2023, hingga berakhirnya Piala Dunia U-17 pada 2 Desember 2023 mendatang.
Padahal seharusnya Sabtu (23/9/2023) mendatang, Stadion GBT sudah dijadwalkan menjadi palagan untuk derbi Jatim tersebut. Seperti tertera dalam laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator kompetisi.
Juga karena ketidakjelasan itu pula, menjadikan Bonek -julukan suporter Persebaya- mengancam bakal melakukan aksi unjuk rasa.
Pun manajemen tim Bajul Ijo, akan tetap ngotot untuk bisa menggelar pertandingan itu di GBT. Salah satunya dengan mencoba berkoordinasi dengan Polda Jatim.
Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, justru meminta kepada manajemen Persebaya. Untuk berkirim surat kepada Kementerian PUPR. Sebab setelah dinyatakan steril, kewenangan GBT ada di Kementerian PUPR.
Bagi Arema FC sendiri, sama halnya dengan keinginan manajemen Persebaya dan Bonek. Yakni berharap bisa dijamu Persebaya di stadion yang berkapasitas 46.800 penonton tersebut.
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, benar-benar mengaku antusias jika laga lawan Persebaya Surabaya, digelar di Stadion GBT Surabaya.
“Kami sangat antusias, kalau bermain di GBT. Kami juga sangat senang kalau Arema bisa bermain di depan ribuan suporter Persebaya, Bonekmania,” kata Wiebie, seperti dilansir wearemania.
Manajer asli Malang ini menyebut, pertemuan Arema dengan Persebaya, seperti el Clasico Indonesia. Hanya saja, tanpa ada ‘bumbu’ sesuatu yang membuat tensi panas itu terlalu berlebihan. Dia berharap, pertandingan dapat berlangsung lancar tanpa hambatan berarti.
“Selalu ada bumbu rivalitas yang membalut tiap pertemuan Arema dengan Persebaya, di mana pun laga digelar. Tapi jangan sampai rivalitas itu menjalar ke luar lapangan.”
“Laga Arema vs Persebaya ini, bisa dibilang el classico di Liga Indonesia. Karena sarat gengsi. Tapi saya tetap berharap semua berjalan fair play. Rivalitas hanya 90 menit, selebihnya sepak bola untuk mempersatukan kita,” tegas pemilik tim Liga 3 Jatim, NZR Sumbersari Putra ini.
Sembari menunggu kepastian venue pertandingan tersebut, Wiebie sudah menginstruksikan kepada penggawa Singo Edan, agar bersiap diri di Bali. Tidak langsung pulang ke Malang, setelah bermain imbang tanpa gol dengan Persita Tangerang pekan lalu.
Padahal biasanya, jika ada jarak antar pertandingan sampai seminggu, Dendi Santoso dan kawan-kawan bakal dipulangkan, untuk melakukan persiapan di Malang.
Terlebih-lebih jarak antara Malang – Surabaya, juga sangat dekat. Yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat hanya satu jam.
Wiebie juga beralasan, penantian laga itu di Bali, juga atas permintaan pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente.
“Kami bertahan di Bali, setidaknya sampai 21 September mendatang, sambil menunggu pertandingan melawan Persebaya,” katnya.
Apalagi sejak laga lawan Persita Tangerang pekan lalu, Fernando Valente memang sudah mengagendakan pemusatan latihan (TC) di Bali.
Pelatih asal Portugal itu, mengingkan lapangan dengan kondisi lebih baik untuk berlatih. Setelah kondisi lapangan di Stadion Gajayana di Kota Malang, dirasakan kurang bagus untuk tempat berlatih.
“Kami di Bali rencana memang sekalian untuk pemusatan latihan, seperti yang diinginkan pelatih,” demikian ujar mantan Direktur Keuangan PSMS Medan ini. (*/ Ra Indrata)
The post Arema FC Sangat Antusias Dijamu Persebaya di GBT appeared first on infomalangraya.com.