Rekor Tandang yang Menguntungkan Arema FC
Arema FC datang ke markas Persebaya Surabaya dengan modal yang kuat, yaitu rekor tandang tanpa kekalahan musim ini. Catatan ini memberikan keyakinan besar bagi Singo Edan untuk menghadapi Derbi Jatim di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu (22/11/2025). Hingga pekan ke-12, Arema telah menjalani lima pertandingan away dan belum pernah sekali pun kalah.
Dari lima laga tersebut, dua di antaranya berhasil dimenangkan, sementara tiga lainnya berakhir imbang meski dalam kondisi tekanan dari pendukung lawan. Kemenangan tandang Arema diraih saat bertandang ke kandang PSM Makassar dan Semen Padang, masing-masing dengan skor 2-1. Sementara hasil imbang mereka diperoleh dari PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, dan Persis Solo yang tampil agresif di stadion masing-masing.
Rekor tak terkalahkan ini menjadi bekal penting bagi Arema untuk menghadapi Persebaya Surabaya yang kini berada di papan tengah klasemen. Duel ini tidak hanya tentang gengsi Jatim, tetapi juga bisa memengaruhi posisi kedua tim di Super League 2025–2026.
Saat ini, Arema berada di peringkat sembilan dengan 15 poin, sementara Persebaya Surabaya berada satu strip di atasnya dengan jumlah poin sama namun unggul selisih gol karena kebobolan lebih sedikit. Kedua tim memiliki jarak yang sangat tipis, sehingga satu kemenangan bisa langsung membuat salah satunya naik peringkat dan menekan persaingan.
Momentum ini menjadi fokus Arema setelah sebelumnya menelan kekalahan menyakitkan dari Persija Jakarta di Kanjuruhan pada 8 November lalu. Pelatih Arema FC, Marcos Santos, menegaskan bahwa fokus utama timnya adalah memulihkan kondisi fisik pemain.
“Karena banyak pemain yang tidak 100 persen, saya berusaha mengembalikan stamina pemain,” ujarnya di Malang. Marcos mengakui beberapa pekan terakhir para pemain turun ke lapangan dalam kondisi kurang ideal akibat jadwal yang padat. Ia memprioritaskan kebugaran agar anak asuhnya mampu mengimbangi intensitas laga yang dipastikan tinggi di GBT.
Selain fisik, Marcos juga memberi perhatian besar pada mental dan rasa percaya diri pemain. “Kami akan mempersiapkan semuanya dan membawa pulang poin dari sana,” tegasnya, menunjukkan optimisme menghadapi tekanan suporter Persebaya Surabaya.
Menurut Marcos, pertandingan derby bukan hanya soal strategi dan kualitas permainan, tetapi juga tentang kesiapan mental menghadapi atmosfer penuh tekanan. Ia terus memberi dorongan motivasi agar pemainnya tetap tenang dan berani mengambil keputusan di momen penting.
Bagi Arema, duel ini menjadi kesempatan untuk bangkit setelah gagal mempertahankan poin di kandang sendiri. Kemampuan bertahan dari tekanan dan keunggulan dalam laga tandang memberi mereka keyakinan bahwa hasil positif bisa diraih di Surabaya.
Rekor dua kemenangan dan tiga imbang dalam lima lawatan terakhir Arema menjadi bukti bahwa mereka tidak mudah goyah saat jauh dari Malang. Kesuksesan menahan tekanan di stadion lawan membuat Singo Edan lebih siap menghadapi atmosfer keras Derbi Jatim.
Laga di GBT tentu menghadirkan tantangan berbeda karena dukungan Bonek selalu memenuhi tribun dengan intensitas tinggi. Namun Arema memiliki pengalaman menghadapi situasi sulit, sehingga pertandingan ini tidak membuat mereka gentar.
Para pemain memahami bahwa tiga poin di Surabaya akan menjadi suntikan moral besar di tengah persaingan ketat papan tengah. Kemenangan itu juga bisa menjadi titik balik untuk menjaga stabilitas performa menuju paruh musim.
Derbi Jatim edisi ini akan menjadi ujian penting apakah rekor tandang Arema benar-benar mencerminkan kekuatan mereka di luar kandang. Konsistensi permainan dan mentalitas menjadi faktor penentu apakah tren positif itu tetap terjaga.
Persebaya Surabaya unggul dalam soliditas pertahanan, namun Arema datang dengan momentum yang belum disentuh kekalahan di laga away. Adu ketahanan mental dan kecerdasan mengatur tempo diprediksi menentukan siapa yang menguasai pertandingan.
Singo Edan melangkah ke GBT dengan modal terbaik yang bisa dimiliki tim tamu, yaitu rekor tak terkalahkan di laga tandang musim ini. Kini publik menunggu apakah modal apik itu cukup untuk membuat Arema menaklukkan Persebaya Surabaya dan pulang dari Surabaya dengan kepala tegak.







