InfoMalangRaya, Indonesia – Gelandang Juventus, Arthur Melo mengungkapkan alasannya bisa gagal bersama Barcelona. Arthur menyebut adaptasi menjadi kendala utama.
Arthur tiba di Barcelona pada 2018, bergabung dengan tim dari Gremio dengan bayaran yang dilaporkan sekitar 31 juta euro ditambah 9 juta euro sebagai bonus.
Dia sempat menjadi pilihan utama di musim pertama, tapi mulai sering dicadangkan pada musim keduanya sebelum akhirnya dilepas ke Juventus. Arthur menyebut saat itu dia kesulitan untuk beradaptasi.
“Ketika saya tiba di Barca semuanya sangat baru bagi saya,” kata Arthur seperti dilansir InfoMalangRaya dari Barca Universal.
“Agak rumit untuk beradaptasi, tetapi saya juga sangat beruntung memiliki ruang ganti yang banyak membantu saya dan jauh di lubuk hati, itu adalah impian saya, saya memenuhinya.
“Ya, saya harus belajar banyak dan sangat cepat. Saya harus belajar budaya lain, bahasa lain, cara lain bermain sepak bola, visibilitas lain melalui tekanan.
“Apakah Barca harus lebih bersabar terhadap saya? Saya kira begitu karena saya masih sangat muda, baru berusia 21 tahun. Saya harus pergi ketika saya berada di musim ketiga saya, saat itulah saya lebih beradaptasi.”
Arthur Melo: Barcelona Berada di Tangan yang Tepat
Arthur mengakui bahwa saat ini dirinya masih memperhatikan Barcelona dan memuji permainan pelatih Xavi Hernandez.
“Saya ingin Xavi menjadi pelatih saya suatu hari nanti. Saya suka Xavi sebagai pelatih. Dia melakukan pekerjaan dengan baik. Dia telah membawa kembali gaya Barca, dia tahu seperti apa Cules,” ujar Arthur.
“Dia memiliki permainan yang indah, kepemilikan dan agresivitas. Saya mengaguminya sebagai pemain dan saya mengaguminya sebagai pelatih.
“Barca berada di tangan yang baik. Saya melihat tim yang sangat terstruktur. Xavi telah menunjukkan bahwa mereka melakukannya dengan benar.
“Mereka baru saja menjuarai liga dan mereka memiliki pemain-pemain yang sangat bagus, perpaduan antara pemain muda dengan yang lebih berpengalaman, perpaduan yang sempurna.”