IMR –
Amerika Serikat dan Arab Saudi telah berhasil menggagalkan perundingan mengenai kesepakatan penting untuk mengurangi emisi pelayaran global, menurut sebuah laporan oleh BBC. Kesepakatan tersebut telah disetujui dan akan menjadikan pelayaran sebagai industri pertama di dunia yang mengadopsi pedoman emisi yang diamanatkan secara internasional.
Perwakilan dari lebih dari 100 negara telah berkumpul di London untuk secara resmi menyetujui apa yang disebut pajak karbon global, setelah hampir sepuluh tahun melakukan negosiasi. Namun, pemerintah AS telah menekan negara-negara untuk memilih “tidak” terhadap kebijakan tersebut, dan mengancam akan mengenakan tarif jika tidak patuh.
AS juga mengancam akan memberikan sanksi lain, termasuk memblokir kapal dari pelabuhan dan pembatasan visa. Presiden Trump menyebutnya sebagai “penipuan baru yang ramah lingkungan secara global”. Negara ini menarik diri dari perundingan pada bulan April, tepat sebelum rencana tersebut disetujui.
Arab Saudi melembagakan rencana untuk menggagalkan negosiasi. Negara tersebut mengajukan mosi untuk menunda perundingan selama satu tahun, pada saat sebagian besar negara akan melakukan pemungutan suara mengenai hal tersebut. Keputusan tersebut disetujui hanya dengan segelintir suara, dan suara persetujuan datang dari Amerika dan Rusia.
Hal ini pada dasarnya menghancurkan rencana tersebut, meskipun secara teknis hanya penundaan, karena jadwalnya harus dinegosiasi ulang. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan hasil tersebut sebagai “kemenangan besar” bagi Trump.
Bahkan industri pelayaran pun ikut serta dalam rencana tersebut karena menawarkan standar global yang konsisten dan belum ada saat ini. Industri menyukai kepastian. Thomas Kazakos, sekretaris jenderal Kamar Pelayaran Internasional, mengatakan bahwa organisasi tersebut “kecewa karena negara-negara anggota belum dapat menyepakati jalan ke depan pada pertemuan ini.” Ia juga mengatakan bahwa “industri membutuhkan kejelasan untuk dapat melakukan investasi.”
Sementara itu, tingkat karbon dioksida mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 dan kita tidak berbuat banyak untuk mengatasinya. Perjanjian ini akan memaksa pemilik kapal untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan mulai tahun 2028, atau akan dikenakan denda. Saat ini pelayaran menyumbang sekitar tiga persen emisi karbon global, namun angka tersebut diperkirakan akan meningkat antara sepuluh persen hingga 150 persen pada tahun 2050.
Negara-negara diperkirakan akan berkumpul kembali pada bulan April untuk membahas rencana tersebut, namun kemungkinan besar tidak akan dilakukan pemungutan suara. Kemungkinan besar akan ada negosiasi ulang dari awal.