InfoMalangRaya.com – Amerika Serikat telah menyetujui penjualan senilai $510 juta (setara Rp8,150 triliun) untuk perlengkapan panduan amunisi dan dukungan terkait kepada ‘Israel’, menurut pengumuman Departemen Luar Negeri AS.
Potensi penjualan tersebut mencakup 3.845 komponen rudal KMU-558B/B Joint Direct Attack Munition (JDAM) untuk badan bom BLU-109 dan 3.280 komponen rudal KMU-572 F/B JDAM untuk badan bom MK 82, beserta rekayasa, logistik, dan dukungan teknis terkait, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) menyatakan pada hari Senin (30/06/2025).
“Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang dengan meningkatkan kemampuannya untuk mempertahankan perbatasannya, infrastruktur vital, dan pusat populasi,” kata DSCA.
“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap. Penjualan yang diusulkan ini konsisten dengan tujuan tersebut.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa pelaksanaan penjualan tersebut tidak akan “mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan” dan tidak akan memerlukan penugasan perwakilan pemerintah atau kontraktor AS tambahan ke ‘Israel’.
Pembantaian terus berlangsung
Kabar ini muncul saat ‘Israel’ masih melanjutkan pembantaiannya di Gaza dan saat Donald Trump mengaku ingin gencatan senjata di sana.
“Ini telah menjadi prioritas presiden sejak ia menjabat, untuk mengakhiri perang brutal di Gaza ini,” kata Leavitt kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
Penjajah ‘Israel’ telah membunuh lebih dari 56.500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dalam pembantaiannya di daerah kantong yang diblokade itu sejak 7 Oktober 2023.
Sekitar 11.000 warga Palestina dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan jet-jet tempur ‘Israel’, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.
Namun, para ahli berpendapat bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh melebihi apa yang dilaporkan oleh otoritas Gaza, dengan perkiraan sekitar 200.000 orang.
Selama genosida tersebut, ‘Israel’ menghancurkan sebagian besar Gaza hingga menjadi reruntuhan dan hampir menggusur seluruh penduduknya.
Pada hari Senin saja, sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika serangan udara dan artileri Israel menargetkan beberapa lokasi di Gaza, termasuk wilayah yang menampung warga sipil yang mengungsi.
Washington mengalokasikan dana militer tahunan sebesar $3,8 miliar kepada sekutu lamanya, ‘Israel’.
Sejak Oktober 2023, AS telah menghabiskan lebih dari $22 miliar untuk mendukung genosida ‘Israel’ di Gaza dan perang di negara-negara tetangga.
Meskipun pejabat senior AS mengkritik ‘Israel’ mengenai tingginya jumlah korban tewas warga sipil di Gaza, sejauh ini Washington menolak seruan untuk memberikan persyaratan pada setiap transfer senjata.
November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk PM ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Entitas zionis ‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.*