Ketua Penguji Selter Calon Sekda Kabupaten Malang
Asep Kusdinar S Hut MH menjadi ketua penguji Pelaksanaan Seleksi Terbuka (Selter) untuk calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang. Tim penguji lainnya terdiri dari rektor Universitas Merdeka Malang (Unmer) dan rektor Universitas Negeri Malang (UM). Proses seleksi ini tidak hanya dilakukan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, tetapi juga di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jatim.
Di kantor BKD Pemprov Jatim, para calon Sekda akan mengikuti beberapa tahapan tes seperti uji kompetensi atau assesmen yang berlangsung pada Selasa (5/8/2025). Berikutnya, tes paparan makalah dan wawancara akan dilaksanakan pada Senin (18/8/2025) di ruang rapat Sekda Pemkab Malang. Di sini, para calon akan beradu konsep di depan tim penguji Selter, yaitu Asep Kusdinar S Hut MH, rektor Unmer, dan rektor UM.
Calon Sekda akan membahas topik leadership dan beradu cerdas dalam menerjemahkan keinginan Bupati Sanusi serta kepentingan politiknya. Asep Kusdinar menyatakan bahwa proses tes akan berlangsung di kantor BKD Pemprov dan ruang rapat Sekda.
Profil Asep Kusdinar
Asep Kusdinar S Hut MH saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan III Malang (Bakorwil III). Selain itu, ia pernah menjabat posisi Sekretaris. Sejak 1 Februari 2021, Asep Kusdinar menjabat sebagai Kepala Bidang Badan Koordinasi Wilayah III Malang. Pada 31 Desember 2021, ia menjabat sebagai Sekretaris Badan Koordinasi Wilayah III Malang. Posisi tersebut kembali dijalaninya pada 31 Desember 2022. Pada 31 Desember 2023, Asep Kusdinar kembali menjabat sebagai Kepala Bakorwil III Malang. Jabatan ini terus berlanjut hingga 31 Desember 2024.
Susunan organisasi Bakorwil dimuat dalam Pasal 3 Ayat 1 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 134 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur.
Terobosan Baru dalam Selter Calon Sekda Malang
Anggota dewan Zia’ul Haq, yang sudah menjabat tiga periode, memberikan apresiasi atas terobosan baru dalam Selter calon Sekda kali ini. Khusus paparan dan makalah akan disiarkan langsung secara live streaming, sehingga bisa dilihat oleh siapa saja. Menurut Zia, ini merupakan inovasi yang memungkinkan masyarakat ikut mengontrol proses seleksi, sehingga tidak ada restu-restuan.
“Pak Bupati sepertinya ingin Selter berlangsung kompetitif,” kata Zia, yang juga ketua Fraksi Gerinda. Ia memberi penilaian luar biasa pada tim assesmen karena memberlakukan aturan jika tes Selter minimal harus diikuti empat calon. Ini menunjukkan tingkat kompetisi yang cukup tinggi dalam proses seleksi.
Belum Ada Calon yang Mendaftar
Hingga Minggu (20/7/2025) siang, belum ada calon yang berani mendaftar, meskipun ada lima pejabat yang digadang-gadang bersiap beradu nasib di Selter nanti. Di antara mereka, Nurcahyo, Pj Sekda, dan Ir Avicenna, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP), paling siap untuk head to head. Calon lainnya termasuk Budiar Kadis PU Cipta Karya, Made Aŕya selaku Kepala Bapenda, dan Nur Fuad Fauzi sebagai Kadisperindag.
Menurut seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya, ketiganya terlihat makin dekat dengan pak bupati. Saat acara sambang desa dua hari lalu, Pak Avicenna, Pak Made, dan Pak Fuad disuruh menyanyi. Sedangkan pejabat lainnya tidak disuruh, entah itu sinyal kerdipan atau apa.
Tidak Ada yang Mendaftar
Bukan karena sepi peminat, melainkan para calon masih saling menahan diri untuk mengawali mendaftar ke Sekretariat Pansel yang dipimpin Nurman Ramdansyah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Bahkan, calon yang diunggulkan seperti Nurcahyo dan Ir Avicenna juga saling menahan diri agar tidak dianggap berambisi.
Asep Kusdinar menyatakan bahwa sampai kini belum ada yang mendaftar sejak pendaftaran dibuka pada Senin (14/7/2025). Menurutnya, minimal Selter harus diikuti tiga atau empat orang. Jika hanya dua orang yang mendaftar, proses akan diundur dan pendaftaran kembali dibuka hingga jumlah calon terpenuhi.
Melihat persyaratan Selter, yang tidak bisa hanya diikuti dua calon, maka Nurcahyo dan Avicenna belum bisa bertarung berdua. Masih butuh satu atau dua calon lagi. Jika bukan Budiar, Kadis PU Cipta Karya, mungkin Made Arya, Kepala Bapenda. Namun, Made yang sudah berpengalaman ikut Selter calon Sekda sebelumnya atau empat tahun lalu, kabarnya masih menunggu petunjuk setelah melakukan tafakkur atau Prarthana kepada Sang Hyang Widi Wasa.
“Kami bersyukur,” ujar Made merendah, yang dua minggu lalu ditanya Bupati Sanusi terkait ‘kesehatannya’. Jika Made tidak siap, kini muncul nama lain, yakni M Nur Fuad Fauzi, Kadisperindag. Peluang Fuad, yang sebelumnya jadi Kepala BPBD, cukup bisa diterima di kalangan ASN karena figurnya dikenal bukan cuma jago berkomunikasi, tetapi juga bisa mengerti keinginan Bupati Sanusi dan kepentingan politiknya.






