Kiprah Ayat Kindern di Dunia Musik Indonesia
Ayat Kindern, yang bernama lengkap Karya Supriyatna, lahir di Jakarta pada 26 April 1971. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam industri musik komersil tanah air. Kiprahnya di dunia musik dimulai ketika ia menjadi vokalis dari grup musik Kindern. Grup ini merilis album pertamanya dengan judul Kamuflase pada tahun 1996 melalui label Musik Plus (Musica Group). Album tersebut berhasil mencapai status platinum dengan penjualan sebanyak 150 ribu kopi kaset.
Pada saat itu, Ayat dan personil lainnya tidak menyangka bahwa album Kamuflase akan sukses seperti itu. Mereka masih dianggap sebagai band baru di blantika musik Indonesia. Bahkan, album kedua Kindern sempat siap dirilis namun batal karena peristiwa kerusuhan Mei 1998. Saat itu, album dalam format kaset sedang dalam proses duplikasi di pabrik kaset. Peristiwa nasional yang kelam ini membuat impian Kindern untuk meraih kesuksesan di album kedua yang diberi judul Warna Warni terkubur.
Setelah masa reformasi, Ayat terus berkembang di dunia musik. Ia tidak hanya aktif di panggung konser, tetapi juga menjalin hubungan baik dengan para musisi dan produser label musik. Selama masa kiprahnya, Ayat bekerja sama dengan berbagai label besar seperti Aquarius, Universal, Sony Music, Warner Music, dan Nagaswara. Banyak tawaran datang dari pelaku musik dan investor untuk menggarap lagu, album, atau mendirikan label musik sendiri.
Pada tahun 2005, Ayat bersama musisi Agus Sasongko mendirikan perusahaan rekaman bernama Flowers Records di Kemang, Jakarta Selatan. Dari tahun 2001 hingga 2013, Ayat aktif menciptakan lagu-lagu komersil untuk berbagai artis ternama. Beberapa nama yang pernah bekerja sama dengannya antara lain Judika, Pinkan Mambo, Delon, Aris Idol, Astrid, Ika Putri, Terry, Ita Purnamasari, Hijau Daun, The Potters, Private Harmony, Kerispatih, dan T2.
Namun, pada tahun 2014, Ayat memutuskan untuk berhenti sementara dari dunia musik. Menurutnya, ia merasa jenuh dengan dinamika industri musik yang terlalu komersial. Di masa itu, ia mulai merambah bisnis usaha jasa. Namun, setelah beberapa waktu, hatinya kembali tergerak untuk kembali berkarya di dunia musik.
Tahun 2024 menjadi titik awal kebangkitan Ayat. Setelah melakukan kontemplasi dan bertemu dengan sahabat lama, Bois Famous Maker, ia merasa kembali memiliki semangat untuk menciptakan lagu-lagu komersil. Ia berharap langkahnya kembali ke dunia musik akan menjadi berkah bagi dirinya dan orang-orang sekitarnya.
“InsyaAllah tahun 2025 ini saya akan kembali aktif di dunia musik. Semoga langkah saya sekarang ini bisa membawa manfaat dan berkah,” ujarnya dengan penuh harapan.