InfoMalangRaya.com – Badan intelijen Turki mengeluarkan peringatan bahwa ‘Israel’ mungkin saja berupaya merekrut agen domestik seperti yang mereka lakukan terhadap Iran. Peringatan tersebut, yang dilaporkan oleh media berita Turki Oda pada hari Sabtu, didasarkan pada analisis intelijen MIT terhadap strategi terbaru ‘Israel’ di Timur Tengah.
“Metode perekrutan tersebut merupakan bagian dari upaya perang psikologis yang lebih luas yang bertujuan untuk mendestabilisasi negara target, taktik yang kini mungkin dialihkan ke Turki,” kata laporan Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) dikutip Al Mayadeen English pada pekan lalu.
Menurut MIT, ‘Israel’ sengaja mengintensifkan kerusuhan politik dan ekonomi di Iran dengan menargetkan dan membunuh para pemimpin Iran. Operasi-operasi ini, menurut MIT, memiliki dua tujuan: melenyapkan tokoh-tokoh strategis dan menciptakan kekacauan sehingga memudahkan perekrutan agen lokal.
MIT memperingatkan bahwa taktik serupa dapat diterapkan di Turki dan mendesak pemerintah untuk secara proaktif mengatasi ancaman tersebut.
Iran mengklaim berhasil gagalkan rencana ‘Israel’
Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pada akhir Juli bahwa mereka telah menggagalkan rencana yang diatur oleh kelompok-kelompok “oposisi monarki” yang didukung ‘Israel’ untuk memicu kerusuhan di Teheran. Penangkapan tersebut menyusul serangan ‘Israel’ pada bulan Juni di Penjara Evin, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai puluhan lainnya. Otoritas Iran mengatakan lebih dari 120 tersangka ditahan di 23 wilayah negara itu.
Peringatan dari MIT muncul setelah perang 12 hari ‘Israel’ terhadap Iran yang meletus pada pertengahan Juni. Pada 13 Juni, ‘Israel’ melancarkan serangan yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, tokoh militer terkemuka, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, menuduh Teheran mengoperasikan program nuklir militer rahasia, tuduhan yang dibantah Iran.
Iran membalas dengan serangan terhadap posisi ‘Israel’ dan AS, termasuk serangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid AS di Qatar menyusul serangan AS terhadap situs nuklir Iran.
Menanggapi ancaman yang muncul, MIT mendesak pemerintah Turki untuk memupuk persatuan nasional dan kohesi sosial, melanjutkan reformasi ekonomi, dan meningkatkan kesadaran publik tentang disinformasi dan manipulasi daring. Langkah-langkah ini, menurut laporan tersebut, krusial untuk mencegah fragmentasi internal yang ingin dieksploitasi oleh aktor asing, khususnya ‘Israel’.*