Pemain Asing Timnas U-22 Indonesia Masih Tanda Tanya untuk SEA Games 2025
Timnas Indonesia U-22 kini sedang menghadapi tantangan terkait keikutsertaan beberapa pemain yang bermain di luar negeri dalam ajang SEA Games 2025. Meski sebelumnya ada indikasi bahwa mereka akan ikut, kini situasi masih belum jelas.
Beberapa pemain asing yang menjadi perhatian adalah Ivar Jenner (Jong Utrecht/Belanda), Mauro Zijlstra (FC Volendam/Belanda), dan Dion Markx (Top OSS/Belanda). Ketiga pemain ini sudah bergabung dengan tim dalam pemusatan latihan pada periode FIFA Matchday November. Mereka bahkan turut serta dalam dua kali uji coba internasional melawan Mali U-22.
Selain itu, ada juga nama Marselino Ferdinan (AS Trencin/Slovakia), Adrian Wibowo (Los Angeles FC/Amerika Serikat), dan Tim Geypens (FC Emmen/Belanda) yang sedang diupayakan agar bisa tampil di SEA Games 2025.
Awalnya, PSSI melalui Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardi mengonfirmasi bahwa Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, Dion Markx, dan Marselino Ferdinan sudah dikonfirmasi bergabung ke SEA Games 2025. Namun, hal ini kemudian diklarifikasi oleh Indra Sjafri selaku pelatih kepala Timnas U-22.
“Ya saya harus klarifikasi. Semua pemain abroad, karena SEA Games ini bukan FIFA Matchday, saya belum bisa memastikan bahwa benar-benar nanti akan bergabung,” kata Indra Sjafri usai laga kedua lawan Mali di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (18/11).
“PSSI dalam hal ini, Pak Ketua Umum dengan timnya lagi mencoba dan suratnya kita sudah sampaikan ke klub mereka masing-masing,” tambahnya.
SEA Games 2025 akan berlangsung pada 3-18 Desember mendatang di Thailand. Jadwal tersebut memang berada di luar agenda jeda internasional sehingga klub berhak untuk tidak melepas pemainnya ke Timnas U-22.
Karena itu, Indra Sjafri berharap agar upaya dan usaha PSSI membuahkan hasil. Dia sangat menginginkan para pemain Garuda Muda lengkap sesuai permintaannya.
“Ya mudah-mudahan hal baik nanti akan bisa kita dapatkan. Jadi jangan dulu bilang tadi Ivar dan Marselino sudah pasti, belum pasti,” kata Indra.
“Oleh sebab itu kami nanti akan merilis kalau memang ini benar-benar secara tertulis surat PSSI ke klub mereka masing-masing dibalas secara resmi. Makanya doakan saja nanti PSSI bisa melakukan pembicaraan yang baik supaya nanti Ivar bisa bermain di SEA Games,” imbuh dia.
Pemain Asing dan Persiapan Timnas U-22
Dalam persiapan menuju SEA Games 2025, Timnas U-22 Indonesia membutuhkan kesiapan maksimal dari seluruh pemain. Termasuk para pemain yang berkarier di luar negeri. Kehadiran mereka dianggap penting untuk meningkatkan performa tim.
Meski begitu, masalah utama yang dihadapi adalah jadwal yang tidak sesuai dengan agenda klub. Hal ini membuat klub memiliki hak untuk menolak pelepasan pemain, terutama jika tidak ada kepastian resmi dari PSSI.
Indra Sjafri menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu konfirmasi resmi dari klub terkait keikutsertaan pemain. Hingga saat ini, semua pemain yang bermain di luar negeri masih dalam proses negosiasi.
- Sejumlah pemain seperti Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan telah berlatih bersama timnas dan ikut dalam beberapa pertandingan uji coba. Namun, kepastian untuk tampil di SEA Games 2025 masih belum sepenuhnya terjamin.
- PSSI dan pelatih Timnas U-22 terus berkomunikasi dengan klub-klub pemain untuk memastikan keikutsertaan mereka. Proses ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait.
- Di sisi lain, pemain lokal juga tetap menjadi fokus utama dalam persiapan tim. Mereka akan diuji dalam beberapa pertandingan uji coba dan pemusatan latihan.
Harapan untuk Timnas U-22 di SEA Games 2025
SEA Games 2025 menjadi ajang penting bagi Timnas U-22 Indonesia. Pertandingan ini akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan perkembangan pesat dalam sepak bola Indonesia. Dengan hadirnya pemain-pemain berkualitas, harapan untuk meraih medali emas semakin besar.
Namun, segala sesuatu masih tergantung pada keputusan klub dan konfirmasi resmi dari PSSI. Tanpa dukungan penuh dari klub, pemain-pemain asing sulit untuk berpartisipasi dalam ajang ini.
Indra Sjafri berharap agar semua pihak bisa bekerja sama untuk memastikan kesiapan tim. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan transparan antara PSSI, klub, dan pelatih.







