InfoMalangRaya.com – Satu tentara Mesir dikabarkan terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan Zionis ‘Israel’ di perlintasan Rafah, Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir pada Senin (27/05), menurut media Ibrani dan Juru Bicara Militer Mesir.
Siaran publik Kan mengatakan tidak ada korban di pihak tentara penjajahan ‘Israel’ dalam insiden yang menyebabkan seorang warga Mesir tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Namun, sejumlah media Mesir mengabarkan korban terbunuh lebih dari satu.
Juru bicara militer Mesir di X, dulunya Twitter, mengkonfirmasi kematian salah satu tentaranya dan menyebut akan melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
“Angkatan Bersenjata Mesir sedang melakukan investigasi melalui otoritas yang berwenang terkait insiden penembakan di daerah perbatasan di Rafah, yang menyebabkan syahidnya salah satu personil yang bertanggung jawab atas asuransi,” ujar akun @EgyArmySpox pada Senin (27/05).
Militer Israel mengatakan: “Beberapa jam yang lalu terjadi insiden penembakan di perbatasan Mesir, [insiden] ini sedang diselidiki, dialog sedang berlangsung dengan pihak Mesir.”
Daily News Egypt, sebuah surat kabar independen berbahasa Inggris di Mesir, mengutip sumber-sumber anonim yang mengatakan bahwa tentara Mesir “terpengaruh” oleh pembantaian Rafah pada hari Minggu, di mana sebuah pemboman ‘Israel’ menyebabkan terbunuhnya 45 orang Palestina di sebuah kamp pengungsian.
Baca juga: Pesawat Tempur ‘Israel’ Lancarkan Pemboman ke Kamp Pengungsi Palestina di Rafah
Penyeberangan perbatasan Rafah direbut oleh pasukan penjajah ‘Israel’ awal bulan ini ketika militer memperluas invasi daratnya ke Gaza ke kota Rafah di bagian selatan.
Pengambilalihan penyeberangan tersebut meningkatkan ketegangan antara Mesir dan ‘Israel’, mengancam perdamaian yang telah terjalin selama 45 tahun antara kedua negara, yang sebelumnya telah terlibat dalam empat kali perang.
Pengambilalihan penyeberangan oleh ‘Israel’ membuat marah Mesir, yang biasanya bekerja sama erat dalam masalah keamanan dengan ‘Israel’.
Sebuah sumber militer Mesir sebelumnya mengatakan kepada Middle East Eye bahwa “tidak ada koordinasi operasional” antara Mesir dan ‘Israel’ sebelum penyeberangan itu direbut.
Seminggu setelah Israel menyerbu penyeberangan tersebut, Mesir mengerahkan pengangkut personel lapis baja dan tentara tambahan ke perbatasannya dengan Gaza di timur laut Sinai, menurut Sinai Foundation for Human Rights.
Kairo juga menolak untuk membuka penyeberangan perbatasan dari sisi Mesir hingga militer ‘Israel’ menarik diri, dengan mengatakan bahwa pengoperasian penyeberangan itu adalah urusan Mesir-Palestina.*
Baca juga: Intelijen AS: Hanya 30-35 Persen Pejuang Hamas yang Mampu ‘Dimusnahkan’ ‘Israel’
Baku Tembak dengan Pasukan ‘Israel’, Seorang Tentara Mesir Terbunuh
