Peningkatan Ekspor Santan Beku dari Sumatera Selatan ke Tiongkok
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan kembali memfasilitasi ekspor 50 ton santan beku yang dihasilkan oleh industri rumah tangga masyarakat provinsi tersebut ke Tiongkok pada Agustus 2025. Langkah ini menunjukkan semangat dan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor ekspor.
Sebelumnya, selama periode Januari hingga Juli 2025, BKHIT Sumsel telah memfasilitasi ekspor sebanyak 212 ton santan beku dengan nilai ekonomi mencapai sekitar Rp 5,87 miliar. Tujuan utamanya adalah Tiongkok dan Hong Kong. Hal ini menjadi indikasi bahwa permintaan akan produk-produk lokal terus meningkat di pasar internasional.
Kepala BKHIT Sumsel, Sri Endah Ekandari, menjelaskan bahwa proses ekspor dilakukan dengan langkah-langkah ketat untuk memastikan keselamatan dan kualitas produk. Petugas BKHIT melakukan berbagai pemeriksaan, termasuk memeriksa kondisi fisik kemasan, memastikan bahwa produk telah melalui proses pengolahan yang higienis dan aman untuk dikonsumsi, serta memverifikasi dokumen-dokumen pendukung.
Pemeriksaan ini dilakukan di gudang penyimpanan di Palembang sebelum komoditas diberangkatkan menuju pelabuhan. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa santan beku memenuhi persyaratan sesuai ketentuan negara tujuan. Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk menjamin bahwa produk tidak tercemar dan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh negara tujuan.
Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan karantina, santan beku tersebut dinyatakan sehat dan aman untuk dilalulintaskan menuju Tiongkok. Menurut Sri Endah, komoditas ini termasuk media pembawa, sehingga sesuai dengan Peraturan Badan Karantina Indonesia Nomor 5 Tahun 2025, santan beku wajib menjalani serangkaian pemeriksaan karantina yang ketat.
Sertifikasi karantina menjadi jaminan mutu bagi komoditas ekspor asal provinsi dengan 17 kabupaten dan kota tersebut. Dengan adanya sertifikasi ini, setiap komoditas ekspor dari Sumsel, termasuk santan beku, dapat dipastikan dalam kondisi sehat, aman, dan layak dikonsumsi.
Menurut Sri Endah, hal ini sangat penting agar produk daerah ini dapat terus diterima dan bersaing di pasar global. Dengan dukungan dari BKHIT, ekspor santan beku dari Sumatera Selatan diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh BKHIT Sumsel tidak hanya membantu meningkatkan ekspor, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada konsumen luar negeri bahwa produk lokal memiliki kualitas yang baik dan aman. Dengan demikian, eksplorasi pasar internasional akan semakin luas dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan perekonomian provinsi.