InfoMalangRaya.com – Uni Emirat Arab telah membentuk otoritas federal yang berpotensi menjalankan permaian judi lotre berskala nasional dan apa yang disebutnya sebagai “permainan komersial,”
The New Arab, melaporkan bahwa langkah ini kemungkinan merupakan tanda bahwa UEA berada di ambang mengizinkan perjudian saat pengelola kasino besar dunia berduyun-duyun datang ke negara Arab Teluk ini.
Kantor berita WAM yang dikelola pemerintah pada hari Minggu malam mengumumkan pembentukan Otoritas Pengaturan Permainan Komersial Umum (GCGRA), tanpa memberikan banyak rincian tentang struktur atau operasinya.
Badan tersebut menunjuk Kevin Mullally sebagai CEO-nya. Mullally pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Komisi Permainan Missouri, yang mengawasi kasino-kasino perahu sungai di negara bagian AS tersebut.
“Saya senang telah ditunjuk sebagai CEO perdana GCGRA,” kata Mullally dalam pernyataannya. “Dengan rekan-rekan saya yang berpengalaman, saya berharap dapat membangun badan pengatur dan kerangka kerja yang kuat untuk industri lotere dan permainan UEA.”
Mullally tidak segera membalas permintaan komentar dari The Associated Press.
Apa itu Lotre?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) judi lotre adalah suatu usaha untuk memenangkan uang atau hadiah berupa barang dan lain-lain.
Sementara dalam Ensiklopedia, lotere adalah sebuah kesempatan bagi orang-orang untuk memenangkan hadiah ketika mereka membayar untuk kesempatan tersebut.
Uang pembeli lotre sebagian digunakan untuk membayar pemenang, sebagian lagi untuk biaya administrasi lotre, dan sisanya untuk keuntungan penyelenggara lotre.
Bandar Judi Banjiri Emirat
Juga disebutkan nama Jim Murren sebagai ketua dewan direksi otoritas tersebut. Media di Nevada, rumah bagi kota perjudian Las Vegas, menyebut Murren sebagai mantan ketua dan CEO MGM Resorts International, yang juga menjalankan kasino.
Murren juga pernah bekerja sama dengan para pejabat di Emirates di masa lalu.
Menjelaskan otoritas tersebut, WAM mengatakan bahwa mereka akan “menciptakan lingkungan permainan yang bertanggung jawab secara sosial dan diatur dengan baik, memastikan bahwa semua peserta mematuhi pedoman yang ketat dan mematuhi standar tertinggi.”
“(Lembaga) Ini akan mengoordinasikan kegiatan regulasi, mengelola lisensi secara nasional dan memfasilitasi pembukaan potensi ekonomi dari permainan komersial secara bertanggung jawab,” tambahnya.
Menurut rumor yang tersiar kasino telah lama dianggap sebagai cara untuk mengumpulkan uang di UEA dan meningkatkan industri pariwisatanya, terutama di Dubai, rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates.
Sebuah surat diplomatik AS tahun 2004 yang dirilis oleh WikiLeaks berspekulasi bahwa rencana kasino Dubai telah “dibekukan karena penghormatan” kepada almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, presiden pertama negara tersebut setelah unifikasi pada tahun 1971.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, rumor tentang kasino terus berkembang. Kapal terkenal Inggris, Queen Elizabeth 2, dibuka sebagai hotel di Dubai pada tahun 2018 setelah renovasi senilai lebih dari $100 juta. Kapal ini masih memiliki mesin slot yang belum diaktifkan.
Caesars juga dibuka pada tahun 2018. Pekerjaan konstruksi sedang berlangsung yang melibatkan proyek-proyek untuk perusahaan kasino MGM, Bellagio, dan Aria.
Pada tahun 2022, emirat paling utara UEA, Ras al-Khaimah, mengumumkan kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan raksasa kasino yang berbasis di Las Vegas, Wynn Resorts.
Pihak berwenang di Ras al-Khaimah berulang kali menolak untuk secara langsung menggambarkan hotel tersebut sebagai tempat perjudian, meskipun Wynn telah menggambarkan proyek tersebut sebagai melibatkan “pengelolaan resor terintegrasi.” Istilah “resor terpadu,” yang lahir di Singapura, mengacu pada sebuah hotel yang mencakup kasino dan fasilitas lainnya.
Pembentukan otoritas federal menunjukkan bahwa Abu Dhabi, ibukota negara, akan mengawasi potensi operasi kasino di negara tersebut.
Namun, federasi tujuh keemiran ini menempatkan kekuasaan mutlak pada penguasa lokal di tujuh emiratnya, terutama dalam hal sosial. Emirat Sharjah, misalnya, melarang penjualan alkohol. Setiap operasi kasino dapat mengikuti pola yang sama.
Namun, kasino dan sejumlah besar uang tunai yang mereka hasilkan menimbulkan bahaya pencucian uang. Para perampok perang, pemodal teror, dan pengedar narkoba yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah menggunakan pasar real estate Dubai sebagai tempat berlindung aset mereka.
Ras al-Khaimah juga dikaitkan dengan kasus seorang pria Alaska yang melakukan pencucian uang sebesar $1 miliar yang disimpan di Korea Selatan untuk Iran.*
Bandar Judi Kasino Banjiri Dubai, UEA Bentuk Lembaga ‘Permainan Komersial’
