InfoMalangRaya.com– Gerombolan bandit bersenjata memculik lebih dari 50 orang di bagian barat laut Nigeria, menurut laporan yang disusun untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilihat oleh jurnalis AFP hari Ahad (3/8/2025).
Kawanan bandit menyerbu desa Sabon Garin Damri di negara bagian Zamfara pada hari Jumat (1/8/2025), kata laporan tersebut, serangan terbaru di daerah di mana penduduk di pedesaan sejak lama menjadi bulan-bulanan para penculik yang mencari uang dengan meminta tebusan, gerombolan kriminal penjarah dan penarik pungli.
Laporan itu mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan kasus penculikan massal pertama di wilayah Bakura untuk tahun ini, sementara penculikan massal juga terjadi di berbagai daerah lain di Zamfara.
Krisis “bandit” di Nigeria berakar dari konflik sengketa lahan garapan antara komunitas pengembala yang nomaden dengan petani yang hidup menetap. Namun, konflik itu kemudian berubah menjadi aksi kriminal di daerah pedesaan terpencil di mana jarang terlihat ada aparat pemerintah.
Bulan lalu, bandit-bandit di Zamfara membunuh 33 orang yang diculiknya pada bulan Februari meskipun uang tebusan $33.700 sudah dibayarkan. Termasuk di antar korban terdapat tiga bayi yang tewas saat dalam tawanan, kata aparat pemerintah dan warga kepada AFP.
Sejak 2011, bandit-bandit semakin banyak yang terlibat penyelundupan dan perdagangan senjata dan konflik meluas ke kawasan Sahel, dari bagian barat laut Nigeria ke bagian utara-tengah. Geng kriminal terorganisir dan bersenjata bermunculan di bagian barat laut Nigeria, mereka mencuri hewan ternak dan aksi penculikan menjadi sumber uang.
Tidak hanya itu, geng kriminal bersenjata dengan seenaknya melakukan pungutan liar terhadap para petani dan penambang.
Dua pekan lalu, tentara Nigeria membunuh sedikitnya 95 anggota sebuah geng bersenjata lewat baku tembak dan serangan udara di negara bagian Niger.
Banyaknya kelompok kriminal bersenjata membuat aparat keamanan Nigeria kewalahan. Pemerintah di daerah-daerah terdampak kejahatan bandit terpaksa merekrut milisi-milisi anti-ekstremis guna membantu menghadapi bandit-bandit bersenjata.*