InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Pakar menyebut banjir badai yang melanda Dubai, Uni Emirat Arab merupakan ‘anomali’ yang tidak biasa. Pemerintah setempat menyebut curah hujan kali ini merupakan tertinggi dalam dua tahun terakhir.Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menjelaskan banjir disebabkan oleh badai vortkes. Badai terbentuk di atas Laut Persia dan menimbulkan hujan ekstrem.“Ini karena vortek muncul di daratan dan ini anomali yang dinamikan dikaji. Ini sesuatu yang tidak biasa dan muncul tekanan rendah kemudian membentuk pusaran,” kata Peneliti Ahli Utama Klimatologi dan Perubahan Iklim, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN Erma Yulihastin dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Rabu (17/4/2024).Erma menilai, badai vortek yang menimbulkan hujan lebat dan ekstrem merupakan fenomena yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Secara topografi, Dubai merupakan wilayah yang cenderung panas, kering dan minim curah hujan.“Kebayang sirkulasi antisikonik terjadi diatas daratan yang saya bisa sebut badai vortek. Dampak didarat pasti menimbulkan banjir besar,” ujarnya.Badai vortek di Indonesia, lanjut Erma, biasanya terjadi diatas perairan seperti di selatan Jawa, Samudera Hindia bahkan perairan timur Indonesia. Indonesia diuntungkan dengan topografi gunung sehingga badai vortek tidak terbentuk secara sempurna. “Beberapa kali vortek hampir terbentuk di wilayah kita dari Laut Jawa dan menyeberang diatas darat. Tetapi gagal terbentuk jadi pusaran penuh karena tertabrak gunung, dan kita diuntungkan dengan topografi gunung sehingga memecah (vortek),’ jelasnya.Erma meminta fenomena alam yang terjadi di Dubai, menjadi perhatian semua pihak karena terjadi tidak pada satu negara . Dubai, dengan wilayah gurun ternyata dihantam banjir besar.“Gejala ini muncul sifatnya global, tidak hanya terjadi pada satu negara . Bahkan pada wilayah dengan iklim gurun mengalami anomali cuaca dengan dampak yang parah,” tegasnya.