Banjir di Desa Tosale Donggala Akibat Hujan Deras
Pada hari Minggu, 14 September 2025, wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, diguyur hujan deras yang memicu luapan sungai dan mengakibatkan banjir di Desa Tosale, Kecamatan Banawa Selatan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.00 WITA, hanya 47 menit setelah laporan pertama diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah.
Banjir tersebut merendam rumah-rumah warga di empat dusun yang ada di desa tersebut. Berdasarkan data sementara, sedikitnya 71 keluarga terdampak langsung. Rincian jumlah keluarga terdampak adalah sebagai berikut: 6 keluarga di Dusun 1, 40 keluarga di Dusun 2, 5 keluarga di Dusun 3, dan 20 keluarga di Dusun 4. Selain itu, satu jembatan utama di desa dilaporkan putus, sehingga mengganggu akses warga menuju wilayah lain.
Meski banjir terjadi secara tiba-tiba, BPBD melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, jumlah warga yang harus mengungsi masih dalam proses pendataan. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM, menyampaikan bahwa saat ini fokus utama adalah memastikan keselamatan warga dan membuka kembali akses yang terputus.
Pada sore hari, aparat desa bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops BPBD Sulawesi Tengah langsung turun ke lapangan. Mereka berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam serta mengidentifikasi kebutuhan mendesak. Salah satu prioritas utama adalah memperbaiki jembatan yang ambruk akibat derasnya arus air.
Peristiwa banjir ini juga menjadi peringatan akan kerentanan infrastruktur pedesaan di tengah meningkatnya intensitas hujan akibat perubahan iklim. Desa Tosale, yang sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian dan perkebunan, menghadapi risiko besar ketika jalur penghubung desa terputus. Akses distribusi pangan dan bantuan darurat pun otomatis terhambat.
Hingga pukul 19.20 WITA, laporan dari lokasi menyebutkan bahwa hujan telah reda dan genangan mulai surut. Meski demikian, kondisi warga masih rentan karena potensi hujan susulan belum sepenuhnya bisa diantisipasi. Akris menegaskan bahwa semua pihak diminta untuk tetap waspada dan mendukung proses penanganan darurat.
Bencana banjir di Tosale menambah daftar panjang kejadian hidrometeorologi yang melanda Sulawesi Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli lingkungan menilai bahwa peristiwa ini bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga berkaitan dengan tata kelola sungai dan perencanaan infrastruktur desa. Bagi warga Tosale, malam ini bukan hanya tentang menunggu air surut, melainkan juga menanti kepastian kapan kehidupan bisa kembali normal.