InfoMalangRaya.com– Sejumlah bank di Prancis masih saya memberikan kredit kepada industri tembakau – yang membuat jutaan orang sakit dan mati akibat rokok, termasuk bank besar Société Générale.
Sejak 2018, bank-bank di Prancis menggelontorkan dana lebih dari lima miliar dolar, menurut hasil riset kelompok anti-tembakau Alliance Contre le Tabac (ACT) yang dirilis hari Rabu (6/3/2024) seperti dilansir AFP.
“Apabila industri tembakau berhasil mempertahankan perdagangan mematikannya, itu antara lain, berkat sumber daya yang disediakan oleh institusi-institusi perbankan dan dana investasi,” kata Direktur ACT Marion Catellin, dalam sebuah pernyataan tentang hasil riset yang dilakukan oleh organisasinya.
Akan tetapi, dia juga mengatakan bahwa bank-bank yang sama enam tahun silam pernah berjanji akan menghentikan pendanaan bagi industri tembakau.
Pada 2017, lembaga swadaya masyarakat asal Australia Tobacco-Free Portfolio meluncurkan Tobacco Free-Finance Pledge, yang menyeru kepada semua pelaku industri finansial internasional untuk berhenti mendanai perusahaan-perusahaan tembakau.
Di antara bank yang menandatangani Tobacco Free-Finance Pledge adalah Société Générale, Crédit Agricole dan BPCE Group (Banque Populaire-Caisse d’Epargne).
Laporan ACT tersebut menunjukkan bahwa antara tahun 2018 dan 2023, bank-bank Prancis itu justru menyalurkan 5,3 miliar dolar berupa kredit ke British American Tobacco (produsen rokok merk Lucky Strike, Dunhill, Kent), Philip Morris International (Malboro, L&M, Chesterfield) dan grup Imperial Brands (Davidoff, Drum, Rizla).
“Kredit-kredit bank ini tidak dapat diterima,” kata Catellin kepada France Inter.
“Seperti dikatakan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus belum lama ini, setiap investasi ke dalam industri tembakau merupakan investasi terhadap kematian dan penyakit. Dengan mendanai industri tembakau, bank-bank Prancis berarti termasuk di dalam industri yang membunuh satu dari setiap dua orang pelanggan.”
Société Générale mencakup 83 persen dukungan finansial Prancis yang disalurkan kepada industri tembakau.
Laporan yang digarap oleh organisasi investigasi Profundo atas amanat ACT itu menyebutkan bahwa bank-bank Prancis tidak hanya memberikan pinjaman uang kepada perusahaan raksasa tembakau tetapi juga berinvestasi langsung di pasar tembakau.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada bulan November 2023 saja, bank-bank Prancis menenamkan uang $733 juta di industri tembakau.
Empat puluh persen berasal dari BPCE Group (Banque Populaire-Caisse d’Épargne) dan lebih dari 20% diberikan oleh Crédit Agricole.
Tembakau menjadi penyebab 75.000 kematian setiap tahun di Prancis, menurut angka yang dikutip ACT tetapi dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan masyarakat Prancis Santé Publique France (SPF).
Menanggapi laporan itu, Société Générale mengatakan kepada AFP bahwa menyadari akan dampak lingkungan dan sosial berkaitan dengan sektor tembakau, pihaknya berkomitmen untuk keluar dari industri itu.*