Satu-satunya Pendaftar Seleksi Terbuka Calon Sekda Kabupaten Malang
Hingga saat ini, Dr Ir Budiar, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, masih menjadi satu-satunya pendaftar dalam Seleksi Terbuka (Selter) calon Sekda Kabupaten Malang. Keberaniannya mendaftar lebih awal pada Kamis (24/7/2025) mengejutkan banyak pihak.
Di sisi lain, banyak orang heran karena yang memecahkan telor pendaftaran Selter Sekda bukanlah Nurcahyo, Kepala Inspektorat. Sebab, posisi Nurcahyo yang merangkap sebagai Penjabat Sekda sejak 23 Mei 2025 membuatnya menjadi sosok utama dalam bursa calon Sekda Kabupaten Malang.
Namun, sejak pendaftaran Selter Sekda dibuka dua minggu lalu, mulai Senin (14/7/2025) hingga saat ini hanya ada Budiar yang mendaftar. Banyak orang berharap, di Selter nanti, Nurcahyo akan head to head dengan Ir Avicenna M Saniputra MT, MH, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP).
Alasannya, keduanya dianggap memiliki figur yang sama-sama tidak bisa dimusuhi atau bisa menyenangkan dua orang yang punya hasrat berbeda. “Kami agak kaget kok. Mestinya, Pak Nurcahyo atau Pak Avicenna, yang duluan mendaftar. Sebab, mereka itu diharapkan banyak pihak, yang jadi salah satu pemenangnya,” ungkap Ahmad Kusairi, Koordinator LSM Pro Desa, Jumat (25/7/2025).
Menurut informasi, Nurcahyo dan Avicenna saat ini sedang melengkapi berkas persyaratannya. Mereka disebut tengah menjalani tes kesehatan. Menurut Kusairi, siapa pun nanti yang mendaftar, tim Pansel yang diketuai Asep Kusdinar S Hut, MH, harus melakukan profiling assessment. Calon Sekda bukan hanya melihat penampilannya, namun harus diidentifikasi jejak digitalnya.
Terutama, bagaimana kinerjanya selama menjabat, apakah banyak dikontroversialkan sosoknya. “Itu harus diplototi oleh Pak Asep dan tim Pansel lainnya. Dan, itu yang paham Pak Nurman (Nurman Ramdansyah, pejabat senior yang mantan Pj Sekda dua tahun itu). Jika tidak demikian, kami kasihan pada pak bupati, karena punya Sekda yang justru merepotkan,” ungkap Kusairi, mantan Jubir Bupati Sanusi saat Pilkada 2025 lalu.
Begitu juga Zia’ul Haq, anggota dewan tiga periode dari Gerindra, mengatakan bahwa figur calon Sekda itu tak usah jlimet. Salah satu kriteria menurut Sekretaris DPC Gerindra ini, adalah orang yang bisa membaca kepentingan politik bupati dan keinginan 50 penghuni gedung dewan. “Sudah, itu saja. Dari sekian calonnya itu, siapa yang punya tipikal seperti itu, itu mudah kita tebak,” ungkap Zia, yang sedang dipersiapkan partainya untuk maju di Pilkada 2029 nanti usai jabatan Bupati Sanusi berakhir.
Menanggapi hal tersebut, Asep Kusdinar S Hut, MH, Bakorwil III Malang, yang jadi ketua tim Pansel mengatakan bahwa memang jejak rekam para calonnya itu bakal jadi atensinya. Makanya, pada tes wawancara nanti, menurut lulusan S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) 1995 itu, akan didalami. “Ita, memang seperti itu,” pungkasnya.