Beda Indonesia dan Malaysia di Piala AFF U-23 2023

OLAHRAGA399 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Perhelatan Piala AFF U-23 2023 akan dimulai pada 17 Agustus nanti. Namun, salah satu laga yang paling ditunggu berlangsung sehari kemudian. Saat itulah timnas U-23 Indonesia menghadapi timnas U-23 Malaysia di Grup B.

Pertarungan Indonesia vs Indonesia, pada level mana pun, selalu menarik. Rivalitas yang membalut pertemuan dua negara bertetangga itu kerap memunculkan intrik di lapangan. Kali ini pun mungkin saja intrik kembali terjadi.

Khusus untuk perhelatan Piala AFF U-23 kali ini, ada perbedaan pandangan yang menonjol antara Indonesia dan Malaysia. Setidaknya, ada tiga perbedaan di antara kedua pihak. Berikut ini adalah pemaparannya.

Arti Piala AFF U-23

Beberapa hari lalu, Shin Tae-yong, pelatih timnas U-23 Indonesia, menyebut Piala AFF U-23 sebagai ajang yang tak berguna. Turnamen ini malah dianggap merugikan bagi klub-klub di negara-negara anggota AFF.

“Untuk AFF, saya berharap tidak ada lagi turnamen AFF U-23 karena pemain-pemain U-23 itu banyak yang bermain di Liga 1 dan banyak yang di tim inti mereka masing-masing,” kata pelatih asal Korsel itu seperti dikutip InfoMalangRaya.

Dia lebih lanjut mengatakan turnamen ini justru kontrproduktif. “Jadi, dengan adanya turnamen AFF U-23 ini, sebenarnya merugikan liga dan mengganggu perkembangan sepak bola sebuah negara,” ucap dia.

pssi.org

Sikap berbeda ditunjukkan E. Elavarasan. Pelatih timnas U-23 Malaysia itu justru menilai Piala AFF U-23, terutama pada edisi kali ini, masih sangat berguna. Menurut dia, ini adalah ajang untuk mencari pemain baru dan mengasah tim.

“(Piala) AFF (U-23) ini sesuatu yang bagus karena setelah ini, kita ada kualifikasi Piala Asia U-23. Ajang ini memberi peluang kepada pemain-pemain yang sebelumnya tak mendapat kesempatan. Kali ini, kami menambah 7 pemain baru lagi ke tim,” ujar Elavarasan.

Target di Piala AFF U-23 2023

Soal target, perbedaan antara Indonesia dan Malaysia sangat jelas terlihat. Sejak beberapa bulan lalu, Erick Thohir selaku Ketum PSSI tak memberikan target khusus, apalagi jadi juara.

“Piala AFF U23 dan Asian Games itu target antara saja, kami tidak ingin mematok target apa pun di kedua ajang tersebut,” ucap pria yang juga menjabat Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju tersebut.

Hal itu juga diungkapkan Shin Tae-yong. Dia mengatakan, timnas U-23 Indonesia hanya dibebani target pada kualifikasi Piala Asia U-23. Pasalnya, itu adalah jalur menuju olimpiade.

Facebook FAM

Sementara itu, timnas U-23 Malaysia ditarget lolos ke final oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). “Saya sudah berbicara dengan Presiden (FAM) mengenai target, yaitu ingin melangkah hingga ke final pada Piala AFF U-23 nanti,”  kata manajer tim, Datuk Seri Shahril Mokhtar.

Elavarasan pun menilai target pasti sangatlah penting. “Pada kompetisi mana pun, kita tentu ingin mencapai tahap tertinggi. Tim mana pun perlu target. Bagi para pemin pun, target itu penting (sebagai motivasi),” ujar dia.

Komposisi dan Pemanggilan Pemain

Hal ketiga yang jadi perbedaan antara timnas U-23 Indonesia dan timnas U-23 Malaysia adalah menyangkut komposisi tim. Meskipun tanpa target, Indonesia berkeras membawa semua pemain terbaik.

Dalam daftar pemain yang dipanggil untuk ajang Piala AFF U-23 2023 terdapat beberapa nama yang sudah mengecap pengalaman di timnas Indonesia. Sebut saja Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, dan Ramadhan Sananta.

Tim Garuda Muda juga bahkan sempat berupaya memanggil dua pemain naturalisasi yang sejak awal diproyeksi untuk timnas senior. Mereka adalah Ivar Jenner (FC Utrecht) dan Rafael Struick (ADO Den Haag).

PSSI

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji sampai mencak-mecak ketika Rizky Ridho ditahan Persija Jakarta dan Dzaky Asraf tak dilepas oleh PSM Makassar. Dia berdalih tak mau Garuda Muda dipermalukan di negera orang.

Polemik soal pemanggilan pemain juga dihadapi timnas U-23 Malaysia. E. Elavarasan mengaku ingin membawa semua pemain terbaik. Namun, dia paham klub-klub berhak tak melepas pemain untuk agenda di luar kalender FIFA.

“Apa yang kita dapatkan adalah yang terbaik untuk saat ini. Saya akan coba membuat tim ini bermain seperti skuad utama,” kata Elavarasan. “Pada setiap turnamen, kita coba melakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil terbaik.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *