Bekas Kepala Intelijen Kepolisian Kanada Bersalah Membocorkan Rahasia Negara

InfoMalangRaya.com– Juri di pengadilan menyatakan seorang bekas kepala unit intelijen kepolisian nasional Kanada bersalah membocorkan rahasia negara. Ini untuk pertama kalinya seorang warga negara Kanada divonis dengan UU Keamanan Informasi.
Hari Rabu sore (22/11/2023), juri menyatakan bekas kepala unit intelijen Royal Canadian Mounted Police (RCMP) Cameron Ortis bersalah dalam tiga dakwaan melanggar Security of Information Act dan satu dakwaan berusaha untuk melanggar undang-undang tersebut. Mereka juga menyatakan dia bersalah atas pelanggaran amanat dan penipuan menggunakan komputer.
Pelanggaran yang dilakukan Ortis merupakan salah satu kasus pembobolan keamanan informasi Kanada terbesar, yang mendorong aliansi dinas intelijen Five Eyes meningkatkan kewaspadaannya, lansir The Guardian.
Ortis, 51, menyatakan dirinya tidak bersalah atas semua dakwaan, termasuk pelanggaran undang-undang kerahasiaan negara dengan tindakannya membocorkan informasi rahasia ke tiga individu pada 2015 dan berusaha melakukan pembocoran keempat kalinya.
Setelah melakukan penyelidikan panjang
oleh RCMP, Ortis ditangkap pada 2019. Penangkapan tersebut kala itu mengagetkan kalangan intelijen negara-negara sekutu Barat.
Dalam pembelaannya, Ortis mengatakan bahwa apa yang dilakukannya bukan sengaja membocorkan rahasia melainkan tindakan untuk memancing target agar menggunakan jaringan online terenkripsi, yang informasinya kemudian akan dibagikan ke dinas intelijen negara-negara sekutu.
Kepada juri Ortis menegaskan bahwa apa yang dilakukannya semata-mata untuk melindungi negara Kanada.
Dia menceritakan bahwa pada September 2014 dirinya dikontak oleh seorang kolega dari dinas intelijen asing yang mengatakan ada ancaman serius terhadap keamanan Kanada. Orang tersebut memberitahu perihal layanan online terenkripsi bernama Tutanota yang secara rahasia dibuat untuk memantau komunikasi pihak-pihak tertentu.
Ortis mengklaim dia kemudian secara diam-diam membuat rencana, yang dinamakan Nudge, untuk menjebak target dengan menggunakan iming-iming bocoran rahasia sebagai umpan.
Perusahaan itu, yang dikenal sebagai Tuta, membantah memiliki keterkaitan dengN dinas intelijen.
Ortis dituduh berkomunikasi dengan Vincent Ramos, pimpinan eksekutif Phantom Secure Communications, yang sekarang mendekam di tahanan Amerika Serikat. Ramos dikatakan membantu membuat ponsel-ponsel terenkripsi yang dipergunakan oleh kelompok kriminal untuk mengindari polisi, serta dua pengusaha warga Kanada yang sedang diselidiki oleh pihak berwenang setempat.
Lewat operasi yang dikenal dengan sebutan Project Saturation, RCMP berhasil mengungkap bahwa organisasi-organisasi kejahatan menggunakan ponsel buatan Phantom.
Ramos kemudian mengaku bersalah menggunakan gawai Phantom Secure untuk membantunya dalam penyelundupan kokain dan natkoba lain ke berbagai negara termasuk Kanada.
Penyedia layanan online terenkripsi yang diklaim Ortis bekerja sama dengannya dalam Projects Saturation mengatakan bahwa kesaksian Ortis tersebut sama sekali tidak benar.
Jaksa menuntut Ortis hukuman penjara 20 tahun. Hakim Robert Maranger akan menetapkan hukumannya pada bulan Januari tahun depan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *