Surabaya (IMR) – Masa kanak-kanak adalah periode emas untuk tumbuh kembang. Anak usia dini perlu mendapatkan stimulasi motorik dan sensorik agar dapat tumbuh sehat, cerdas, dan percaya diri.
Namun, bagi banyak orang tua, mencari cara belajar yang aman sekaligus menyenangkan seringkali menjadi tantangan. Padahal, media belajar tidak harus mahal atau rumit. Salah satu pilihan kreatif adalah menggunakan bahan dapur yang edible atau bisa dimakan.
Bahan dapur edible menjadi media belajar yang aman karena tidak berbahaya jika tanpa sengaja tertelan. Selain itu, bahan ini mudah ditemukan, murah, dan bisa dikreasikan menjadi permainan sensorik yang bermanfaat. Berikut beberapa ide bahan dapur yang dapat digunakan sebagai media bermain sekaligus belajar anak.
- Tepung Terigu atau Maizena
Tepung adalah bahan dapur serbaguna yang bisa diolah menjadi aktivitas seru, seperti adonan playdough homemade. Campuran tepung, air, dan sedikit minyak menghasilkan tekstur lembut yang mudah dibentuk. Tambahkan pewarna makanan agar tampilannya lebih menarik. Tepung juga bisa dijadikan “pasir ajaib” dengan tambahan baby oil, memberi pengalaman unik bagi anak untuk meremas dan membentuk sesuai imajinasinya.
Permainan ini melatih motorik halus, kekuatan jari, serta kreativitas anak. Namun, selalu gunakan tepung baru setiap kali bermain dan pastikan anak tidak menelannya dalam jumlah banyak.
Tekstur jelly yang kenyal dan warna-warni menjadikannya favorit anak-anak. Jelly bisa dipotong kecil untuk melatih anak meremas, memindahkan dengan sendok, atau mencetak dengan cetakan kue. Aktivitas ini membantu koordinasi tangan-mata, indra peraba, sekaligus pengenalan bentuk dan warna.
Agar lebih sehat, pilih jelly dengan gula rendah dan hindari pewarna berlebihan. Setelah bermain, anak juga bisa menikmati jelly tersebut sebagai camilan aman.
Beras, jagung kering, atau kacang-kacangan bisa menjadi media belajar yang sederhana namun efektif. Anak dapat menuang, menyendok, atau mencari mainan kecil yang disembunyikan di dalam wadah berisi beras.
Selain melatih konsentrasi dan kesabaran, kegiatan ini juga mendukung koordinasi motorik. Namun, orang tua perlu mengawasi agar biji-bijian tidak masuk ke mulut anak.
Pasta kering, seperti makaroni atau penne, bisa dironce dengan benang untuk melatih ketelitian dan motorik halus. Sementara itu, pasta yang sudah direbus menghadirkan pengalaman sensorik berbeda dengan teksturnya yang lembek dan licin. Tambahkan pewarna makanan agar tampilannya semakin ceria.
Selain menyehatkan, buah dan sayuran juga bisa dijadikan media belajar menyenangkan. Potongan wortel, timun, atau apel bisa digunakan untuk mengenal warna dan bentuk. Tak hanya itu, sayuran juga dapat dijadikan cap bentuk di atas kertas dengan pewarna makanan alami.
Permainan ini tidak hanya melatih sensorik, tetapi juga memperkenalkan anak pada makanan sehat. Orang tua bisa sambil mengenalkan rasa manis, asam, hingga segar agar anak terbiasa dengan pola makan sehat sejak dini.
Belajar tidak selalu membutuhkan buku atau mainan mahal. Dengan bahan dapur sederhana yang edible, anak bisa bermain sekaligus belajar dengan cara aman, murah, dan menyenangkan.
Dari tepung, jelly, beras, pasta, hingga buah dan sayur, semuanya memberi manfaat besar untuk melatih sensorik, motorik, dan kreativitas anak. Yang terpenting, orang tua tetap mendampingi agar aktivitas belajar semakin bermakna dan penuh kedekatan. [na/ian]