Bondowoso (IMR) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berniat bekerja ke luar negeri agar menempuh jalur resmi.
Imbauan ini disampaikan menyusul kasus Hartatik, warga Desa Taal, Kecamatan Tapen, yang sebelumnya sempat mengalami kesulitan saat bekerja di Malaysia secara nonprosedural.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMTPSP Naker) Bondowoso, Nunung Setianingsih, menyampaikan bahwa proses pemulangan Hartatik kini tengah berjalan dan dalam penanganan langsung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
“Alhamdulillah, setelah kami lakukan koordinasi lintas pihak, alamat Bu Hartatik berhasil ditemukan. Selanjutnya kami minta pihak keluarga untuk menyiapkan berkas-berkas, dan kami terus pantau proses kelengkapan dokumen bersama camat Tapen,” terang Nunung, Selasa (5/8/2025).
Dikatakan, Hartatik telah berhasil dihubungi dan kondisinya saat ini aman. Bahkan sudah ditampung sementara di kantor KBRI Malaysia.
“Berkas-berkas sudah kami cek ulang dan kirimkan ke KBRI. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, proses pemulangan biasanya memakan waktu sekitar satu minggu setelah berkas lengkap dan koordinasi selesai,” imbuhnya.
Nunung menekankan pentingnya jalur resmi bagi para calon pekerja migran. Prosedur memang lebih rumit, namun jauh lebih aman dan menjamin kenyamanan serta keselamatan pekerja di luar negeri.
“Jalur resmi dimulai dari pemberitahuan ke RT, desa, dan kecamatan, lalu datanya masuk ke kami. Selanjutnya kami kirimkan ke PJTKI yang bertanggung jawab memfasilitasi keberangkatan. Semua itu demi memastikan calon pekerja benar-benar siap secara administratif maupun psikologis,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa bekerja secara ilegal sangat berisiko. “Kalau tidak prosedural, pasti tidak nyaman di sana. Takut, dan rentan masalah hukum. Maka dari itu, kami selalu tekankan edukasi hingga ke tingkat desa agar masyarakat paham betul alur keberangkatan yang benar,” tegasnya.
Wabup dan Sekda Lakukan Video Call dengan Hartatik
Sebagai bentuk perhatian serius, Wakil Bupati Bondowoso KH As’ad Yahya Syafi’i bersama Sekda Fathur Rozi dan Kepala DPMTPSP Naker Nunung Setianingsih mengunjungi rumah keluarga Hartatik di Desa Taal, Kecamatan Tapen, Minggu (3/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, mereka juga melakukan video call langsung dengan Hartatik. “Alhamdulillah, terima kasih banyak bantuannya, pak,” ucap Hartatik sambil menahan tangis dalam percakapan video.
Sekda Fathur Rozi memastikan Hartatik dalam kondisi aman dan menyampaikan bahwa berkas-berkas kepulangannya sedang diproses. “Nanti kami akan usahakan agar sampean bisa segera pulang,” kata Sekda.
Wabup KH As’ad Yahya Syafi’i turut menyampaikan pesan menenangkan. “Sampean tenang saja di sana. Keluarga juga sudah tenang di sini. Jangan lupa terus berdoa dan minta restu orang tua,” pesan beliau.
Usai kunjungan, Wabup As’ad menegaskan bahwa Pemkab akan memfasilitasi seluruh proses kepulangan Hartatik.
“Termasuk dari Malaysia ke Bandara Juanda dan dari Juanda ke Bondowoso, semua akan kami bantu,” tandasnya.
Informasi yang diterima menyebutkan, Hartatik akan segera menghadap ke KBRI untuk tahap akhir sebelum dipulangkan ke tanah air melalui mekanisme resmi yang berlaku. (awi/but)