Belajar dari M Natsir dan Buya Hamka, PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Ormas Islam

InfoMalangRaya.com—Di sela acara KTT ASEAN PM Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim bertemu dengan pemimpin Organisasi Massa Islam Indonesia. Dalam unggahan di akun Facebook, Anwar Ibrahim mengatakan berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pemimpin organisasi Islam.
Dalam unggahanya ia mengatakan dirinya perlu memetik pelajaran berharga yang ditinggalkan tokoh-tokoh Islam Indonesia, seperti Mohammad Natsir dan Buya Hamka.
“Dalam diskusi ini, kami menggali tantangan pemikiran, pengetahuan, dakwah, dan isu-isu yang dihadapi dunia Islam,” kata Anwar, dalam unggahanya di akun Instagramnya. Anwar juga menambahkan bahwa pertemuan dan diskusi akan terus dilakukan guna meningkatkan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia serta menjaga persaudaraan antara organisasi Islam kedua negara.
Tak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Dr Adian Husaini, serta Dr Din Syamsuddin yang juga hadir. Pertemuan itu ikut dihadiri pimpinan 11 organisasi, termasuk Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur (Jatim).
Menurut Khofifah, mengawali pengantar silaturrahim, Anwar Ibrahim, menyampaikan konsep Madani dan usahanya memaksimalkan implementasi ajaran Ahlussunnah wal jama’ah dengan Madzhab  Syafi’i di Malaysia.
Menurut Khofifah, konsep Madani yang digagas Anwar Ibrahim merupakan wujud implementasi penerapan perspektif Islam wasthatiyah yang merupakan basis utama dari implementasi  Ahlussunnah Wal Jamaah.
“Konsep  Madani yang beliau kembangkan di Malaysia adalah bentuk penerapan perspektif washatiyah. Islam wasthatiyah bersikap adil dan tidak memihak. Islam Wasthatiyah bersikap terbuka bijak kepada sesama,” ungkapnya membocorkan pertemuan di Hotel Four Season Jakarta, Senin (4/9/2023) malam.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nasir dalam pertemuan itu menyampaikan ucapan selamat Hari Kemerdekaan Malaysia, 31 Agustus dan menyampaikan terima kasih telah diberikan izin mendirikan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Padang Besar, Perlis.
“Kami juga memohon izin, sesuai regulasi untuk mendirikan sekolah Muhammadiyah di samping TK yang sudah ada di Malaysia atau Kuala Lumpur. Di samping kita mempunyai Muhammadiyah Australian College tentu kami juga akan mendirikan sekolah Muhammadiyah di Malaysia,” kata Haedar Nashir seperti ditulis muhammadiyah.or.id.
Dalam pertemuan tersebut PP Muhammadiyah juga menyampaikan dukungan agar Muhammadiyah meningkatkan mitra di Malaysia. Dia berharap, selain menjalin kerja sama dengan pemerintah, Muhammadiyah juga akan membangun sinergi dengan swasta di negeri jiran tersebut.
”Termasuk dalam program ekonomi, di mana ini termasuk problem besar umat Islam di Indonesia, Malaysia maupun di negara-negara ASEAN,” sambung Haedar.
Pertemuan ini akan ditindaklanjuti di Kuala Lumpur, Malaysia untuk membahas kolaborasi, kerja sama, dan komunikasi antara Muhammadiyah dengan Malaysia.*  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *