InfoMalangRaya.com – Bertambahnya umur tidak selalu berbanding lurus dengan bertambahnya kedewasaan, kematangan emosi, dan spiritual seseorang. Terlepas dari sifat dasar dan karakter seseorang yang mungkin “agak susah” untuk dirubah, sebenarnya kita bisa mengupayakan agar kita dapat lebih matang halam hal kedewasaan, emosi ataupun spiritual dengan cara diantaranya yaitu: terus belajar, menuntut ilmu dan meng-upgrade diri.
Sebagaimana tugas menuntut ilmu diperintahkan Allah kepada setiap insan itu berlaku di sepanjang hidupnya, “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat.” Maka tidak ada alasan untuk kita untuk tidak menambah ilmu dan mengupgrade diri. Berapapun usia kita, baik tua ataupun muda maka kita wajib untuk terus belajar. Jika jenjang belajar secara formal di sekolah hanya beberapa tahun saja, maka belajar di luar sekolah harus kita lakukan sepanjang hidup kita.
Kita bisa terus belajar dan menuntut ilmu dengan membaca buku, mengikuti majelis-majelis ilmu, kursus-kursus, ataupun belajar melalui media online seperti Youtube dan lain sebagainya. Kita dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk belajar dan menuntut ilmu tanpa batas dari seluruh dunia sekalipun.
Dengan terus belajar sepanjang hidup kita, berusaha menggali ilmu Allah, maka kita pun bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana, layaknya padi, “Semakin berisi, maka semakin merunduk”. Bukan menjadi pribadi seperti “Tong kosong nyaring bunyinya.” Semakin kita belajar, maka kita akan semakin bijaksana, dan semakin banyak yang belum kita tahu.
Seharusnya, saat niat kita lurus lillahi ta’ala mencari ilmu karena Allah, maka semakin kita belajar kita akan semakin merasakan kecintaan kepada Allah SWT Sang Pencipta kita. Kita juga akan semakin menghormati juga menyayangi orang lain. Bukan menjadi semakin sombong juga merendahkan orang lain. Karena tujuan kita mencari ilmu agar kita mendapatkan ilmu yang barakah. Dan tentunya sejatinya ilmu yang barakah adalah yang semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bertambahnya umur tanpa dibarengi dengan bertambahnya ilmu juga membuat kematangan emosi kita tidak berkembang. Alih-alih menyalahkan sifat dan karakter kita yang sudah dimiliki, maka sebaiknya kita belajar meningkatkan kematangan emosi dengan belajar mencari ilmu bagaimana meningatkan kematangan emosi kita, bisa dengan membaca buku tentang psikologi, pengelolaan emosi/marah, atau buku-buku agama tentang manajemen atau pengendalian diri.
Maka tidak ada alasan, “Saya sudah dari sananya seperti ini, yang suka marah-marah/ suka meledak emosinya”. In sya Allah semuanya bisa dirubah perlahan-lahan dengan kita banyak belajar, berlatih, dan berazzam kuat agar berubah menjadi diri pribadi yang lebih baik lagi.
Apalagi jika kita sebagai orang tua maupun pendidik, selaras dengan yang disampaikan Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang terkenal, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, juga menyebutkan bahwa “kelembutan dan kasih sayang adalah dasar penanaman dan pembenahan akhlak anak”, maka kita harus berusaha menata diri berubah menjadi pribadi yang penuh kelembutan dan kasih sayang, tidak mudah emosi agar kita dapat menciptakan dan mendidik generasi-generasi Islam yang lebih baik lagi.
Baca juga: Mendampingi Anak agar Suka Membaca
Terkait Kematangan Spiritual, seharusnya memang bertambahnya umur akan semakin mendekatkan hubungan kita kepada Allah SWT. Namun jika ilmu agama kita sebatas ilmu agama yang kita dapatkan saat di bangku sekolah dulu, maka kita pun akan mengalami “stagnasi” dan tidak akan mendapatkan bertambahnya kematangan spiritual.
Betapa banyak kita saksikan sekarang ini pepatah yang mengatakan, “Semakin Tua Semakin Menjadi”. Alhamdulillah jika kemudian “Semakin Menjadi” dalam hal kebaikan dan amal shalih maka husnul khatimah in sya Allah akan kita dapatkan. Namun jika kemudian “Semakin Menjadi’ dalam bermaksiat dan melakukan keburukan, maka sesungguhnya Allah sedang memberikan “adzab” kepada kita dan bahkan ada juga yang menemui su’ul khatimah dalam hidupnya, na’udzubillah min dzalik.
Untuk itu, sangat perlu bagi kita untuk terus belajar dan menimba ilmu, terutama dalam urusan agama kita. Al-Quran dan hadis sebagai panduan hidup kita perlu kita kaji lebih mendalam agar hidup kita lebih terarah dan selamat. Kita pun dapat membaca buku, mengikuti kajian keislamanan baik offline maupun online memanfaatkan media dan teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini untuk terus meningkatkan kapasatitas keilmuan kita dalam hal agama.
Dan hal yang tak kalah penting adalah jangan sampai kita salah dalam memilih teman dan pergaulan/ komunitas. Karena hal tersebut tentunya sangat berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan, gaya hidup, dan kepribadian kita. Seperti yang disampaikan Rasulullah, “Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan terbawa wangi, dan jika berteman dengan pandai besi kita terkena asap atau percikapan api.” Sungguh, berkumpul dengan orang-orang shalih yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan dan amal shalih adalah hal terbaik yang harus kita lakukan agar kita mendapatkan kematangan spiritual ini.
Apa yang saya tulis ini adalah sebagai perenungan dan reminder diri saya pribadi agar terus bersemangat belajar dan menuntut ilmu. Meluangkan waktu dalam sehari untuk belajar dan membaca buku sangat perlu kita lakukan agar ilmu kita terus bertambah sehingga dapat kedewasaan, kematangan emosi dan spritual pun dapat kita dapatkan. Wallahu a’lam bishowab
Ayun Afifah, S.Pd, Guru SDIT InfoMalangRaya Yogyakarta, Bunda dengan 4 anak, tinggal di Sleman