Belasan Demonstran pro-Palestina di Universitas Oxford Ditangkap

InfoMalangRaya.com– Enam belas demonstran pro-Palestina ditangkap setelah sebuah gedung di Universitas Oxford diduduki oleh sekelompok pengunjuk rasa.
Oxford Action for Palestine (OA4P) mulai melakukan aksi duduk di kantor-kantor universitas itu di Wellington Square pada pukul 08:00 BST hari Kamis (23/5/2024), menuntut digelarnya pertemuan dengan pihak kampus untuk membahas soal kebijakan-kebijakan universitas terkait konflik Israel-Gaza.
Pihak universitas menuding para demonstran melakukan aksi kekerasan dan mengancam.
Polisi mengatakan 16 orang telah ditahan dengan tuduhan melakukan penerobosan paksa. Satu di antaranya ditetapkan sebagai tersangka pelaku serangan.
Reporter BBC Radio Oxford Phil Mercer-Kelly, yang berada di lokasi, mengatakan ratusan orang yang berada di luar gedung dicegah oleh polisi untuk masuk.
Dia mengatakan ada “pergerakan besar” ketika polisi mendesk sekelompok orang untuk kembali ke Clarendon Street guna memberikan jalan kepada kendaraan van polisi lewat.
Pengunjuk rasa berhasil memasuki sebuah kantor pribadi di dalam gedung tersebut, dan menggantungkan bendera Palestina di luar jendelanya bersama daftar tuntutan-tuntutan mereka.
Pada 6 Mei, para pengunjuk rasa membuat kemah yang area yang mereka namai “liberated zones” di Museum of Natural History yang berada di Oxford dan King’s College, Cambridge. Mereka menuntut pihak kedua universitas bergengsi di Inggris itu memutuskan hubungan finansial dengan Israel menyusul serangan brutal pasukan IDF ke Gaza yang memakan banyak nyawa dan kehancuran rumah warga serta fasilitas umum.
Menurut seorang juru bicara OX4P, para demonstran melakukan aksi duduk damai karena pihak universitas sudah dua pekan tidak menanggapi permintaan mereka.
“Bukannya berdialog dengan para mahasiswa, wakil rektor justru mengevakuasi gedung, menguncinya, dan memanggil polisi untuk melakukan penangkapan. Kami menuntut pihak pengelola kampus menemui kami untuk berdialog segera.”
Pihak kampus berdalih aksi unjuk rasa yang dilakukan OX4P membuat para staf yang bekerja di sana “tegang”.
Dalam sebuah pernyataan pihak kampus mengatakan, “Bertentangan dengan klaim OA4F, ini bukan ‘aksi duduk dmaai’, melainkan tindak kekerasan yang dirancang untuk menaikkan ketegangan.
“Jelas terlihat bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sebagian pengunjuk rasa yang terlibat dalam perkemahan itu telah menciptakan suasana yang mengintimidasi bagi banyak anggota komunitas kami, termasuk para mahasiswa Yahudi serta staf dan anggota komunitas Yahudi setempat.”
Sementara itu pihak Kepolisian Thames Valley mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “elemen-elemen dari aksi protes ini berusaha untuk menghalangi” petugas membawa orang-orang yang ditangkap dan aparatnya masih mengawasi aksi-aksi protes damai yang digelar di kota itu.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *