InfoMalangRaya.com– Pemimpin oposisi Singapura Pritam Singh didakwa berbohong di bawah sumpah kepada parlemen berkaitan kasus yang melibatkan seorang bekas anggota legislatif dari partainya.
Kasus berawal dari cerita bohong bekas anggota parlemen Raeesah Khan yang menuding polisi tidak menangani dengan baik kasus serangan seksual yang dialami seorang korban wanita yang didampinginya membuat laporan ke pihak kepolisian.
Khan pada akhirnya dikenai hukuman denda setelah diketahui bahwa dia berbohong tentang hal itu.
Ketika terpojok setelah kebohongan terungkap, politisi wanita itu mengatakan bahwa Singh mendorongnya untuk melanjutkan narasinya meskipun sudah mengetahui itu palsu.
Singh, ketua partai oposisi Partai Pekerja, mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang dikenai atas dirinya, lansir BBC Selasa (19/3/2024).
Apabila divonis bersalah, Singh terancam hukuman penjara sampai tiga tahun atau denda maksimal S$7.000 atau keduanya.
Pada bulan Agustus 2021,
Khan – kala itu masih menjadi anggota dewan legislatif dari Partai Pekerja – mengklaim bahwa dia mendampingi seorang korban serangan seksual membuat pengaduan ke kantor kepolisian dan menuduh polisi tidak menanganinya dengan baik. Namun, dia menolak memberikan penjelasan lebih rinci perihal kunjungannya ke kantor kepolisian itu saat didesak awak media, dan pada November 2021 dia mengaku bahwa cerita yang disampaikannya tidak benar.
Khan dihukum denda S$35.000 karrna berbohong dan menyalahgunakan hak istimewa sebagai anggota parlemen. Sejak itu dia mengundurkan diri dari partai.
Sebuah komite parlemen yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu menyimpulkan bahwa Singh berkata tidak jujur saat memberikan testimoni di bawah sumpah. Komite itu merekomendasikan supaya dilakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap Singh oleh pihak kejaksaan.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Anggota-anggota parlemen lewat pemungutan suara menyetujui rekomendasi itu pada Februari 2022.
Setelah dakwaan dibacakan di pengadilan pada hari Selasa (19/3/2024), Singh yang hadir tanpa didampingi pengacara, mengatakan tidak akan menolaknya.
Di Singapura, anggota dewan legislatif yang terbukti melakukan pelanggaran dapat kehilangan kursi mereka.*