Tiga Pemuda Terseret Arus Laut Saat Memancing di Pantai Watu Lepek
Pada hari Kamis (10/7/2025), terjadi kejadian tragis di Pantai Watu Lepek, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Sebanyak tiga pemuda terseret arus laut saat sedang memancing. Peristiwa ini menimpa tiga pemuda yang berasal dari Desa Sunberejo, Kecamatan Gedangan.
Awal Kejadian
Tiga pemuda tersebut bernama Febri Fajar Fadilah (17 tahun), Arya Maulana Akbar (18 tahun), dan Wahyu Mustakim Wicaksono (17 tahun). Mereka berangkat ke pantai sekitar pukul 06.00 WIB menggunakan dua sepeda motor. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB dan meninggalkan kendaraan mereka di dekat area pantai.
Setelah itu, ketiganya langsung menuju lokasi pemancingan yang berada di pinggir pantai. Sekitar pukul 08.00 WIB, Febri Fajar Fadilah sedang membetulkan alat pancingnya ketika tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam tubuhnya. Febri pun langsung tidak sadarkan diri.
Penyelamatan dan Kondisi Korban
Menurut informasi yang diperoleh, Febri berhasil diselamatkan oleh saksi yang ada di lokasi. Setelah sadar, ia tidak melihat keberadaan dua temannya. Karena masih merasa pusing dan pandangan mata yang gelap, Febri menyadari bahwa kedua temannya mungkin ikut terseret arus laut.
Salah satu korban, yaitu Arya Maulana Akbar, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 13.40 WIB. Pihak berwenang menyebutkan bahwa korban ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) oleh petugas gabungan. Berdasarkan keterangan dari Plh Kasatpolairud Polres Malang, AKP Yoni Pribadi, korban mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan kaki akibat benturan dengan karang saat terombang-ambing di laut.
Proses Pencarian dan Kendala yang Dihadapi
Sementara itu, Wahyu Mustakim Wicaksono masih dalam pencarian. Menurut AKP Yoni Pribadi, proses pencarian menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah kondisi laut yang tidak stabil dengan ombak besar dan angin kencang. Oleh karena itu, petugas hanya melakukan penyisiran di jalur laut.
Pencarian di jalur darat dilakukan dengan perahu, tetapi karena cuaca yang tidak mendukung, penggunaan perahu belum bisa dilakukan. Pencarian dihentikan pada pukul 17.00 WIB karena kondisi sudah gelap. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada keesokan harinya.
Partisipasi Berbagai Pihak dalam Pencarian
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur instansi dan relawan. Selain dari Polairud, partisipasi juga berasal dari TNI AL, polsek, koramil, basarnas, perhutani, Tim SAR lokal, serta para relawan. Semua pihak bekerja sama untuk mencari korban yang masih hilang dan memberikan bantuan kepada keluarga korban.