Banyuwangi (IMR) – Para nelayan yang ikut mengevakuasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025, mendapat penghargaan berupa uang tunai dan sembako. Bentuk apresiasi ini diberikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, Jumat sore, 18 Juli 2025.
Bambang Haryo menyerahkan reward mulai Rp1 juta hingga Rp10 juta kepada para nelayan yang berjasa dalam aksi kemanusiaan tersebut. Salah satunya adalah Lukman Hakim dan Saifullah, bersama 12 nelayan lainnya, yang dinilai telah mempertaruhkan nyawa demi menolong korban tragedi KMP Tunu Pratama Jaya.
Menurut Bambang, aksi mereka layak disebut sebagai tindakan heroik. “Saya juga akan menyampaikan ke pihak terkait, seperti Basarnas, agar para nelayan ini bisa diangkat menjadi bagian dari tim penyelamat,” ujarnya.
Lukman Hakim, nelayan asal Dusun Pebuahan, Desa Banyu Biru, Jembrana, menjadi orang pertama yang berhasil menolong korban. Ia tengah memancing di tengah laut saat mendengar teriakan minta tolong sekitar pukul 03.30 WITA. Berbekal lampu senter di kepala, Lukman melihat seorang pria terombang-ambing hanya dengan pelampung kecil di leher.
Tanpa ragu, Lukman menolong pria tersebut, meski belum mengetahui ada kapal tenggelam. Setelah tahu ada banyak korban, ia langsung mencari korban lain. “Saya bawa lima korban, selamat semua. Perahu saya sudah tidak muat lagi. Ikan yang saya dapat, saya lepas lagi supaya perahu tetap kuat,” ungkapnya.
Setelah menepi dan menyelamatkan para korban, Lukman memberi tahu nelayan lainnya. Belasan nelayan kemudian berangkat ke tengah laut untuk mengevakuasi korban. Ada yang selamat, ada juga yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
Nelayan lain, Saifullah, turut membantu menyelamatkan korban setelah mendapat kabar dari anaknya yang bekerja di Pelabuhan Ketapang. “Saya tidak bisa tidur. Jadi langsung berangkat ke laut. Saya ajak satu teman yang lain,” katanya.
Dengan perahu berukuran lebih besar, Saifullah dan temannya berhasil mengevakuasi belasan korban. “Kami berdua selamatkan yang berada di sekoci. Ada 16 orang. Saya bawa tujuh korban. Enam selamat dan satu meninggal. Teman saya bawa delapan orang. Tujuh selamat dan satu korban,” jelasnya.
Aksi para nelayan ini menjadi contoh nyata kepedulian dan keberanian dalam menyelamatkan sesama, di tengah risiko tinggi di lautan. [tar/ian]