Biaya Pembangunan NEOM Arab Saudi Membengkak Hingga Rp130,8 Quadriliun

InfoMalangRaya.com – Biaya pembangunan mega proyek NEOM di Arab Saudi kini membengkak menjadi 8,8 triliun USD atau setara Rp130,8 Quadriliun.

Mengutip The Wall Street Journal pada Kamis (13/03/2025), sebuah laporan yang disampaikan kepada dewan NEOM mengungkapkan bahwa kota tersebut baru akan mencapai “tahap akhir” pada tahun 2080.

Tahap pertama akan selesai pada tahun 2035 dengan biaya 370 miliar USD, namun biaya total proyek ini dapat mencapai 25 kali lipat dari anggaran nasional Arab Saudi.

Arab Saudi berharap investor swasta dapat mendanai dan mencover sisa biaya pembangunan kota sepanjang 170 kilometer, yang memiliki ikon The Line.

Sebagian besar teknologi yang dibutuhkan untuk The Line dan NEOM masih membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dikembangkan, atau menurut beberapa ahli, tidak mungkin diwujudkan.

Harga $8,8 triliun merupakan kenaikan yang mengejutkan dari proyeksi biaya proyek sebelumnya sebesar $500 miliar, yang telah mengalami serangkaian kemunduran.

Pihak berwenang Arab Saudi kini menyatakan bahwa NEOM dapat memakan waktu 100 tahun untuk diselesaikan, jauh lebih lama dari yang diumumkan sebelumnya, menurut komentar sejumlah pejabat yang terlibat dalam proyek ini.

Bloomberg melaporkan bahwa The Line, yang akan dibangun pada 2030, awalnya memiliki panjang 170 km diperkecil menjadi 2,4 km.

Jumlah populasi yang direncanakan sebesar 1,5 juta juga telah dikurangi menjadi 300.000. Laporan-laporan tersebut mendorong spekulasi penurunan skala proyek secara umum, yang pada awalnya direncanakan akan selesai pada tahun 2045.

Pihak berwenang Saudi masih bersikeras bahwa The Line akan memiliki panjang 100 km ketika selesai, dan bahwa ini akan menjadi fitur penting dari NEOM, tetapi ini akan memakan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya.

The Line dan NEOM merupakan bagian utama dari “Visi 2030” Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serangkaian proyek sosial dan ekonomi yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dari minyak.

Seorang juru bicara Neom mengatakan kepada WSJ bahwa laporan tersebut “salah menginterpretasikan” dan salah mengartikan angka-angka tersebut, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *