Sampang (IMR) – Petani tembakau di Kabupaten Sampang, menghadapi tantangan berat akibat kelangkaan dan mahalnya bibit tembakau.
Harga bibit tembakau yang biasanya dijual dengan harga terjangkau, kini melonjak drastis, bahkan mencapai dua kali lipat dari harga tahun sebelumnya.
Menurut salah satu petani di Desa setempat, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan cuaca yang tidak stabil di awal tahun sebelumnya dan juga banyaknya permintaan bibit yang tidak diimbangi dengan ketersediaan yang memadai.
Akibatnya, petani tembakau di Kabupaten Sampang harus rela mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli bibit tembakau yang berkualitas.
“Biasanya, harga bibit tembakau sekitar Rp 26,000 per seribu bibitnya, tapi sekarang sudah mencapai Rp 90,000,” kata Sakur, Minggu (20/7/2025).
Kami berharap nantinya, penanaman tembakau di tahun ini saat sudah panen harga bisa stabil seperti biasanya. Sehingga akan sebanding dengan usaha dan modal yang telah kami keluarkan.
“Soalnya kan sudah ramai di beberapa media sosial terutama Tik Tok, bahwa harga tembakau di tahun ini menurun. Alasannya stok di gudang masih banyak. Kalau memang seperti itu takutnya usaha kami nanti tidak akan membuahkan hasil malah rugi jadinya,” tandasnya.[sar/aje]