InfoMalangRaya.com– Sebuah diorama kelahiran Yesus (nativity scene) biasanya menggugah hati warga Kristen dalam perayaan Natal, tetapi yang satu ini justru mengundang emosi sebagian masyarakat Italia karena menampilkan suasana sakral itu dalam nuansa lesbian.
Diorama kelahiran Yesus secara tradisional menampilkan patung kecil bayi Yesus, Bunda Maria dan Joseph. Namun, sosok lelaki dewasa dari “keluarga kudus” di dalam adegan itu justru diganti dengan patung wanita yang menggunakan tudung panjang berwarna pelangi khas LGBT. Kontan saja pemandangan ini mengundang kemarahan kalangan penganut Katolik dan politisi konservatif di negeri yang mayoritas penduduknya mengaku pengikut Gereja Katolik Roma itu.
Pendeta di Gereja St. Peter dan Paul yang berada di perdukuhan Capocastello di Mercogliano, di Provinsi Avellino sekitar satu jam berkendara ke arah timur dari kota Naples, membela diorama “lesbian” itu.
“Saya ingin menunjukkan dengan diorama ini bahwa yang namanya keluarga tidak lagi seperti tradisi yang kita kenal selama ini,” kata romo Vitaliano Della Sala kepada Reuters.
“Di lingkungan paroki kita melihat semakin banyak tipe keluarga baru seperti ini dan mereka bagian dari masyarakat kita, anak-anak dari pasangan yang berpisah dan bercerai, pasangan gay, bujangan, ibu-ibu muda,” papar pendeta itu.
Romo Della Sala, yang di Italia dikenal sebagai simpatisan LGBT dan sayap kiri, mengatakan tindakannya sejalan dengan kebijakan Paus Fransiskus, yang pekan ini, memperbolehkan para rohaniwan Katolik untuk memberikan pemberkatan kepada pasangan homoseksual.
Namun, senator Maurizio Gasparri, dari partai pemerintah Forza Italia, mengatakan penyisipan pesan LGBT dalam diorama kelahiran Yesus itu menodai kehormatan yang senantiasa diberikan kepada “Keluarga Kudus” itu.
Kelompok Pro-Vita & Famiglia (Pro-Life and Family) menyebut penyusupan pesan LGBT di sela-sela adegan sakral itu “berbahaya, sekaligus memalukan dan merupakan penistaan”, lansir Reuters Ahad (24/12/2023).
Pro-Vita, yang meluncur petisi online agar uskup Avellino turun tangan, mengatakan diorama kelahiran Yesus tersebut bertentangan dengan ajaran Gereja tentang keluarga dan pengasuhan anak oleh pasangan homoseksual serta surogasi.
Petisi itu sejauh ini mengumpulkan 21.000 penanda tangan.
Memiliki anak melalui surogasi merupakan tindakan ilegal di Italia, dan parlemen saat ini masih menggodok undang-undang yang mempidanakannya meskipun dilakukan di luar negeri.
Pekan ini seorang senator dari partainya PM Giorgia Meloni, Fratelli d’Italia, mengajukan rancangan peraturan yang akan mencegah kepala sekolah menghentikan aktivitas bertema Katolik seperti pertunjukan Natal atau pembuatan nativity scene.*
Leave a Comment
Leave a Comment