Bahaya Berolahraga Setelah Mengonsumsi Alkohol
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa berolahraga setelah minum alkohol bisa membawa risiko bagi kesehatan. Kombinasi antara alkohol dan aktivitas fisik tidak selalu cocok, sehingga penting untuk memahami dampaknya sebelum memaksakan diri melakukan olahraga.
Alkohol memengaruhi berbagai fungsi tubuh, mulai dari koordinasi motorik hingga sistem pernapasan dan jantung. Jika seseorang langsung berolahraga setelah mengonsumsi alkohol, tubuh bisa mengalami gangguan performa dan meningkatkan risiko cedera.
Alkohol memengaruhi cara tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi, yang dikenal sebagai metabolisme. Proses ini melibatkan pemecahan nutrisi menjadi energi, seperti karbohidrat yang diubah menjadi glukosa. Glukosa merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Hormon insulin berperan dalam mengatur kadar gula darah. Namun, alkohol dapat merangsang produksi insulin lebih banyak dari biasanya, yang berpotensi menyebabkan penurunan gula darah secara signifikan.
Dalam kondisi ini, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk berolahraga secara optimal. Aktivitas fisik setelah minum alkohol berisiko menurunkan daya tahan tubuh dan mempercepat kelelahan.
Selain itu, alkohol memperlambat kerja sistem saraf dalam menyampaikan sinyal di seluruh tubuh. Efek ini menciptakan sensasi relaksasi yang tidak langsung hilang. Akibatnya, beberapa fungsi tubuh mengalami penurunan, seperti:
- Kemampuan motorik
- Keseimbangan fisik
- Ketepatan gerakan
- Kemampuan menilai situasi
- Koordinasi mata dan tangan
- Kecepatan respons
Penurunan fungsi-fungsi tersebut dapat berdampak negatif terhadap performa fisik saat berolahraga atau bertanding, serta meningkatkan risiko cedera.
Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak berolahraga setelah minum alkohol:
-
Memicu Dehidrasi
Alkohol bersifat diuretik yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi. Dehidrasi saat berolahraga bisa membahayakan kesehatan dan meningkatkan risiko cedera. -
Gangguan pada Detak Jantung dan Tekanan Darah
Minum alkohol dapat menyebabkan detak jantung meningkat secara berlebihan hingga menimbulkan nyeri dada dan gangguan pada otot jantung. Selain itu, tekanan darah juga bisa turun drastis, berpotensi menimbulkan pusing hingga kehilangan kesadaran. -
Menurunnya Kekuatan dan Performa Otot
Alkohol diketahui dapat menyebabkan kelemahan otot, rasa lelah, dan memperlambat proses pemulihan tubuh. Aktivitas fisik yang dilakukan setelah mengonsumsi alkohol berisiko mengurangi performa olahraga, menghambat peningkatan kekuatan, serta memperpanjang waktu pemulihan. -
Terganggunya Keseimbangan dan Koordinasi Gerak
Meski kadar cairan tubuh telah tercukupi, keberadaan alkohol dalam sistem saraf tetap dapat mempengaruhi koordinasi gerakan. Risiko jatuh atau cedera meningkat, terutama saat melakukan latihan yang membutuhkan keseimbangan seperti berlari di atas treadmill. -
Menurunnya Konsentrasi dan Waktu Reaksi
Alkohol memengaruhi fungsi otak yang berkaitan dengan memori, perhatian, dan pengambilan keputusan. Akibatnya, refleks menjadi lebih lambat dan tingkat kewaspadaan menurun sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau cedera saat berolahraga.







