Siswa SD Kelas 4 Ditangkap Terkait Pembunuhan Pelajar MTs
Seorang siswa SD kelas 4 berinisial GN diamankan oleh pihak kepolisian terkait kasus penikaman yang menewaskan pelajar MTs bernama Riski (13) warga Dusun II Desa Pauh I Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. Kejadian ini terjadi pada Jumat (8/8/2025) dan menggegerkan warga setempat.
Korban Riski ditemukan dengan luka tusuk di bagian leher sebelah kiri. Awalnya beredar informasi bahwa pelaku menggunakan gunting, namun akhirnya diketahui bahwa pisau digunakan dalam peristiwa tersebut. Kasat Reskrim Polres Muratara, Iptu Nasirin, mengungkapkan bahwa kejadian bermula dari perkelahian antara korban dan pelaku.
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, pelaku kemudian mengeluarkan pisau dan langsung menusuk leher korban. Korban segera dibawa ke Puskesmas Pauh, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 13.15 WIB.
Motif atau penyebab perkelahian masih dalam proses penyidikan oleh petugas. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi tentang alasan pasti di balik tindakan pelaku.
Hubungan Antara Korban dan Pelaku
Keduanya diketahui sering bermain bersama karena tempat tinggal mereka bersebelahan. Sekretaris Desa (Sekdes) Pauh 1, Deri, membenarkan adanya kejadian tersebut. Meski demikian, ia tidak mengetahui secara detail kronologisnya. Menurutnya, kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, waktu sholat Jum’at.
Sekdes mengungkapkan bahwa informasi tentang kejadian tersebut diterimanya setelah keluar dari Masjid usai melaksanakan sholat. Ia langsung menuju Puskesmas untuk melihat kondisi korban. Dari saksi, ia mendapatkan informasi bahwa korban ditusuk di bagian leher menggunakan gunting.
Desa Pauh dan Desa Pauh 1 saling bersebelahan, sehingga kedua anak tersebut sering terlihat bermain bersama. Meskipun jarak rumah keduanya cukup jauh, yaitu sekitar 300-400 meter, hubungan mereka tetap baik.
Setelah menerima informasi kejadian tersebut dan melihat korban di Puskesmas, Sekdes beserta perangkat desa langsung pergi ke rumah pelaku. Hal ini dilakukan karena khawatir terjadi amukan dari pelaku. Namun, situasi di desa tetap terkendali.
Situasi Saat Ini
Pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai status hukum pelaku. Penyidikan terus dilakukan untuk mengetahui motif dan alasan di balik tindakan pelaku.
Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat setempat. Sejumlah warga mengungkapkan rasa prihatin atas insiden yang terjadi. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dalam konteks sosial, kejadian ini juga menjadi peringatan akan pentingnya pengawasan orang tua dan pendidik terhadap perilaku anak-anak. Terlebih lagi, jika ada tanda-tanda konflik atau ketegangan antar teman, segera diatasi agar tidak berkembang menjadi tindakan yang merugikan.
Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan menciptakan suasana yang aman bagi semua pihak. Dengan begitu, potensi tindakan kekerasan bisa diminimalisir.