Indonesia sebagai Episentrum Investasi China di ASEAN
Indonesia memainkan peran penting dalam hubungan ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Sejak lama, kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik yang stabil, dengan masa berlangsung sekitar 75 tahun. Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menekankan bahwa Indonesia menjadi pusat investasi dari Tiongkok di kawasan ini.
Ketua KIKT, Garibaldi “Boy” Thohir, menyatakan bahwa pihaknya ingin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, tidak hanya dalam perdagangan tetapi juga dalam budaya, teknologi, makanan, dan diplomasi. Menurutnya, keberadaan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN membuatnya menjadi titik sentral dalam pengembangan hubungan ekonomi antara Tiongkok dan kawasan ini.
Investasi Tiongkok di ASEAN
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia, Bernardino Moningka Vega, menambahkan bahwa Indonesia menjadi jangkar bagi hubungan Tiongkok-ASEAN. Ia mengatakan bahwa investasi di kawasan ASEAN masih didominasi oleh Amerika Serikat dan Tiongkok. Dari data tahun lalu, AS menjadi penyumbang investasi terbesar, sedangkan Tiongkok menempati posisi kedua. Indonesia, sebagai negara yang memiliki peran strategis, menjadi salah satu tujuan utama investor asing.
Meski ada ancaman tarif dari pemerintahan Trump terhadap beberapa negara, termasuk Indonesia, Boy Thohir menegaskan bahwa pihaknya tidak memandang serius kebijakan tersebut. Indonesia tetap menjalankan prinsip bebas aktif, yaitu menjalin hubungan baik dengan semua negara, baik AS maupun Tiongkok.
Kerja Sama dengan Tiongkok di Tengah Isu Tarif
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian akibat kebijakan tarif, Indonesia berharap kerja sama dengan Tiongkok dapat terus berkembang. Pihaknya berharap kolaborasi ini bisa membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional, khususnya di sektor perdagangan, investasi digital, mineral, dan infrastruktur. Dengan adanya kerja sama yang lebih luas, Indonesia diharapkan bisa merasakan dampak positifnya secara langsung.
Fokus pada Investasi Mobil Listrik
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menyampaikan bahwa hubungan antara kedua negara terus berkembang pesat. Beberapa bidang seperti pertambangan nikel, mineral, dan infrastruktur sudah mencatat kemajuan yang signifikan. Selain itu, Tiongkok juga berencana memperluas kerja sama di sektor baru, seperti kecerdasan buatan (AI), pendidikan, kesehatan, dan mobil listrik.
Menurut Wang Lutong, transisi hijau adalah prioritas utama pemerintah Indonesia. Industri mobil listrik Tiongkok dipandang memiliki potensi besar untuk mendukung upaya ini. Tiongkok akan terus meningkatkan produksi mobil listrik yang lebih murah dan berkualitas agar bisa memberikan manfaat bagi pasar Indonesia.
Strategi Investasi Emas dan Kripto
Selain fokus pada sektor-sektor tradisional, Tiongkok juga mulai melihat peluang di bidang investasi emas dan kripto. Meskipun belum sepenuhnya dijelaskan dalam artikel ini, strategi ini menunjukkan bahwa Tiongkok tidak hanya fokus pada proyek fisik, tetapi juga pada inovasi keuangan yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.