Ruang Kreativitas dan Tantangan di Dunia Musik Independen
Industri musik independen menjadi ruang yang kaya akan kebebasan berekspresi, kreativitas tanpa batas, serta semangat kerja keras. Berbeda dengan industri musik arus utama, dunia ini menawarkan alternatif bagi para musisi yang ingin menciptakan sesuatu yang unik dan orisinal. Namun, di balik kebebasan tersebut, terdapat tantangan yang tidak mudah dihadapi, terutama dalam hal pengelolaan risiko yang harus dilakukan secara mandiri.
Dalam wawancara ini, Kak Hara, bassist dari band Retlehs dan Fufu Clan, berbagi pengalamannya menjalani dunia musik independen. Ia menceritakan perjalanan mulai dari tampil di panggung kecil bersama teman-teman hingga bekerja sama dengan label indie ternama seperti Sinjitos Records. Baginya, dunia musik independen adalah ruang yang sangat mandiri dan kreatif, karena semua aktivitas, mulai dari produksi hingga promosi, dilakukan sendiri. Hal ini memberikan kebebasan ekspresi yang luas, tetapi juga membawa risiko dan kegagalan yang harus ditanggung sendiri.
“Semuanya dilakukan sendiri jadi lebih bebas dan ekspresionis, tapi karena apa-apa sendiri, trial and error-nya juga ditanggung sendiri,” ujar Kak Hara. Dalam perannya sebagai bassist, ia juga aktif menggarap video musik (MV) dan artwork untuk berbagai band indie lainnya. Pengalamannya di dunia musik dimulai sejak masa SMA, ketika ia mulai bermain musik secara iseng bersama teman-teman dan aktif di komunitas lokal. Dari sana, ia belajar bahwa cara terbaik untuk memulai adalah dengan aktif terlebih dahulu, baik secara online maupun langsung di komunitas. Dari sana, jaringan dan peluang akan terbuka dengan sendirinya.
Salah satu tantangan terbesar yang pernah dihadapi Kak Hara adalah ketika semua hal harus dikerjakan sendiri. Sebagai musisi, idealnya hanya fokus pada penciptaan musik. Namun, di era digital saat ini, musisi juga dituntut untuk aktif melakukan promosi, menjalin kolaborasi, hingga merancang strategi pemasaran. Hal ini sering kali menyebabkan kelelahan mental atau burnout, terutama ketika belum memiliki tim yang solid.
Ketidakpastian adalah bagian yang tak terpisahkan dari industri musik independen. Kak Hara mengakui bahwa ia pernah mengalami masa stagnan, atau saat usahanya tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Pembatalan acara secara mendadak pun menjadi hal yang lumrah dan harus disikapi dengan lapang dada. Dalam menghadapi perubahan tren musik, ia menekankan pentingnya adaptasi. Bukan berarti harus mengubah genre secara drastis, tapi musisi bisa menyesuaikan gaya vokal atau cara penulisan lirik agar tetap relevan tanpa kehilangan identitas.
Untuk mengelola risiko dalam proyek musik, Kak Hara selalu memulai dengan diskusi bersama rekan-rekan satu band. Mereka akan mempertimbangkan segala kemungkinan, menimbang untung dan rugi, sebelum mengambil keputusan. Ia juga selalu menyusun timeline dan perencanaan sebagai bentuk antisipasi, sehingga jika terjadi hambatan, materi atau rencana tetap bisa dijalankan.
“Ya pastinya brainstorm dulu sama teman-teman satu band yaa, karna itu penting banget, sebelum decide kita pikirin dulu plus minus apa aja yg akan kita hadapin, kalo cara mengelolanya sih sebenernya untuk antisipasi kita bikin timeline aja sih, jadi setidaknya udah bisa di kejar dulu kalau nanti ada kejadian yg bikin terhambat at least materi kita atau plan kita udah running dulu nih.”
Pengalaman pahit juga pernah ia alami, seperti saat mengadakan acara yang sepi pengunjung, atau ketika lagu yang dirilis ternyata tidak mendapatkan sambutan sesuai harapan. Namun, Kak Hara melihat kegagalan bukan sebagai akhir, melainkan sebagai pelajaran. Baginya, tidak ada karya yang sia-sia. Semua proses yang dijalani, baik sukses maupun gagal, akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman, terutama ketika dibagikan dan dibangun bersama komunitas.
Berbicara tentang komunitas, Kak Hara sangat menekankan pentingnya jaringan di industri musik independen. Komunitas bisa menjadi sumber motivasi, ide-ide baru, dan bahkan dorongan untuk menjadi lebih aktif. Ia merasa komunitas justru sering kali mendorong dirinya lebih keras daripada motivasi internalnya sendiri, dan hal itu seringkali membuahkan hasil yang luar biasa.
Ketika ditanya tentang masa depan musik independen, Kak Hara optimis bahwa industri ini akan terus hidup. Menurutnya, selalu ada ruang untuk sesuatu yang berbeda dan menjadi alternatif dari musik arus utama. Musik indie menawarkan keunikan dan orisinalitas yang tidak bisa digantikan.
Dalam meminimalisir risiko yang akan datang, Kak Hara percaya bahwa semakin lama sebuah band bertahan, maka akan semakin paham apa yang harus dilakukan. Kuncinya adalah tetap fokus pada tujuan, tidak mudah terganggu oleh hal-hal yang tidak relevan, dan menjaga arah agar tidak kehilangan visi.
Sebagai penutup, Kak Hara memberikan pesan bagi musisi independen yang baru memulai kariernya. Ia menyarankan agar tidak takut untuk memulai, tidak takut gagal, dan terus aktif di komunitas. Menurutnya, dunia musik independen memang penuh risiko, tetapi juga penuh peluang untuk berkembang dan menjadi diri sendiri.