Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1KLB8X - Info Malang Raya

    Mengapa Hujan Sebabkan Dingin? Ini Penjelasannya

    16 September 2025
    AA1KM2Ti - Info Malang Raya

    Investor Energi Bersih AS Senang dengan Perubahan Pajak Trump

    16 September 2025
    Sterling - Info Malang Raya

    Kalah di Derby Manchester, Akankah Manchester United Pecat Ruben Amorim?

    16 September 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Mengapa Hujan Sebabkan Dingin? Ini Penjelasannya
    • Investor Energi Bersih AS Senang dengan Perubahan Pajak Trump
    • Kalah di Derby Manchester, Akankah Manchester United Pecat Ruben Amorim?
    • Dari Kediri ke Majapahit: Fadli Zon Rencanakan Pemugaran Candi Penataran di BlitarĀ 
    • 5 Tanda Oli Transmisi Harus Diganti, Jangan Tunda!
    • Komitmen Akhir Polusi Plastik, Aktivis Ingatkan Indonesia Soal Ini
    • Gary Neville Kecewa Lihat Setan Merah Kalah dalam Derby Manchester
    • Jadwal Acara Indosiar Hari Ini: Mega Film Asia dan D Academy 7 Top 22
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Bukan Malas, Obesitas Disebabkan Pola Makan Tinggi Kalori
    RAGAM

    Bukan Malas, Obesitas Disebabkan Pola Makan Tinggi Kalori

    By admin30 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1HFJa5 - Info Malang Raya

    Penyebab Obesitas Bukan Hanya Kurang Gerak, Tapi Pola Makan

    Obesitas dan kelebihan berat badan masih menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, kanker, hingga gangguan saraf dikaitkan dengan kondisi ini. Selama ini, gaya hidup yang tidak aktif atau sedentary lifestyle sering disebut sebagai penyebab utamanya. Namun, apakah benar begitu?

    Sebuah studi terbaru menantang anggapan tersebut. Menurut penelitian ini, penyebab utama peningkatan berat badan bukanlah kurangnya aktivitas fisik, melainkan pola makan yang tinggi kalori. Ini menjadi peringatan penting, mengingat era saat ini ditandai dengan akses mudah terhadap makanan cepat saji dan makanan olahan.

    Apakah Obesitas Dipengaruhi oleh Makanan atau Aktivitas Fisik?

    Studi ini melibatkan 4.213 orang dewasa dari 34 populasi di enam benua. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan klasik: apakah obesitas lebih dipengaruhi oleh jenis makanan atau tingkat aktivitas fisik? Tim peneliti mempertimbangkan berbagai gaya hidup, mulai dari pemburu-peramu, petani, hingga masyarakat urban di negara maju.

    Untuk mengukur obesitas, mereka tidak hanya menggunakan indeks massa tubuh (IMT), tetapi juga persentase lemak tubuh. Menurut penelitian, data ini lebih akurat dalam menunjukkan proporsi lemak dalam total berat badan.

    Selain itu, para peneliti juga menghitung tiga jenis pengeluaran energi:

    • Total Energy Expenditure (TEE): jumlah energi yang dibakar tubuh dalam sehari, diukur dengan metode air berlabel ganda.
    • Basal Energy Expenditure (BEE): energi minimum yang dibutuhkan tubuh saat istirahat total, dihitung melalui pengukuran langsung atau ukuran tubuh.
    • Active Energy Expenditure (AEE): dihitung dari selisih antara TEE dan BEE, dikurangi sekitar 10 persen untuk energi yang digunakan mencerna makanan.

    Dengan pendekatan ini, peneliti ingin mengetahui seberapa besar kontribusi aktivitas harian terhadap obesitas dibandingkan dengan asupan makanan. Hasilnya cukup mengejutkan.

    Obesitas Bukan Hanya Karena Kurang Gerak

    Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di negara maju cenderung memiliki massa tubuh, persentase lemak tubuh, dan IMT yang lebih tinggi. Artinya, mereka lebih rentan obesitas. Namun uniknya, total energi yang mereka keluarkan setiap hari juga lebih tinggi dibandingkan masyarakat tradisional.

    William Holland, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa meskipun masyarakat tradisional melakukan lebih banyak aktivitas fisik, perbedaan pengeluaran energi tidak sebesar yang kita bayangkan. Intinya, orang-orang di negara maju bukan berarti lebih malas atau kurang aktif. Tubuh mereka yang lebih besar secara alami butuh lebih banyak energi. Masalahnya, asupan kalori mereka jauh lebih tinggi dari kebutuhan, terutama dari makanan ultra proses yang padat kalori.

    Makanan Ultra Proses Tingkatkan Risiko Obesitas

    Setelah membandingkan pola pengeluaran energi dari berbagai populasi, para peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan asupan kalori menjadi faktor utama yang menghubungkan obesitas dengan perkembangan ekonomi. Artinya, semakin makmur sebuah negara, semakin tinggi pula risiko obesitas. Ini bukan karena malas bergerak, tetapi karena makan terlalu banyak dan terlalu “mudah.”

    Salah satu penyebabnya adalah makanan ultra proses yang lazim ditemui di negara maju. Jenis makanan ini sangat padat energi, mudah dicerna, dan sering kali dirancang agar sulit ditolak. Makanan ini mengundang kamu untuk makan lebih banyak tanpa disadari. Selain itu, proses industri membuat tubuh bisa menyerap kalori dari makanan ini dengan lebih efisien, sehingga sedikit sekali yang terbuang.

    Dalam studi ini, ditemukan korelasi langsung antara konsumsi makanan ultra proses dan persentase lemak tubuh. Semakin tinggi konsumsi makanan ini, semakin tinggi pula risiko obesitas.

    Solusi untuk Mengurangi Risiko Obesitas

    Penelitian ini menunjukkan bahwa akar masalah obesitas modern bukan semata-mata kurang gerak, tetapi pola makan yang terlalu tinggi kalori dan didominasi makanan ultra proses. Mengubah gaya hidup tidak hanya berarti berolahraga lebih sering, tetapi juga memilih makanan yang lebih minim proses dan bergizi.

    Dengan pemahaman ini, langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan obesitas harus fokus pada perbaikan pola makan, bukan hanya meningkatkan aktivitas fisik.

    Jumlah Pembaca: 23

    Diet dan Nutrisi kegemukan Kesehatan kesehatan dan olahraga Nutrisi
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1KLB8X - Info Malang Raya

    Mengapa Hujan Sebabkan Dingin? Ini Penjelasannya

    16 September 2025
    AA1GxLyP - Info Malang Raya

    5 Tanda Oli Transmisi Harus Diganti, Jangan Tunda!

    16 September 2025
    AA1ENttS - Info Malang Raya

    Jadwal Acara Indosiar Hari Ini: Mega Film Asia dan D Academy 7 Top 22

    16 September 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20244
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202434
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.